BERTUAHPOS.COM (BPC), UKUI – Sebagai perusahaan kelapa sawit nasional yang berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup dan berkontribusi dalam program Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) di Ukui, Riau Sabtu (23/1) kemarin.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia, Ir. Rida Mulyana M.Sc hadir untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Kebun Ukui yang berkapasitas hingga 2 megawatt. Didampingi Komisaris PT Inti Indosawit Subur (Grup Asian Agri), Pengarapen Gurusinga, General Manager, Freddy Widjaya dan jajaran manajemen Asian Agri lainnya beserta Muspida Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan, Rida Mulyana turut meninjau PLTB kelima dari 20 PLTB yang direncanakan Asian Agri dapat rampung hingga tahun 2020 tersebut.
“Pembangunan 20 PLTB tersebut bertujuan untuk mengolah limbah cair sawit Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi listrik yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik operasional, fasilitas umum serta fasilitas khusus yang dimiliki perusahaan,†kata General Manager, Freddy Widjaya.
Freddy Widjaya menjelaskan bahwa sebelumnya POME hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME itu.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengapresiasi langkah Asian Agri yang berencana untuk membangun 20 Biogas Plant hingga tahun 2020. Rida Mulyana mengatakan, langkah Asian Agri yang signifikan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis sehingga tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya. Namun sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program Ketahanan Energi Nasional.
Sebagai anggota Roundtable on Sustanable Palm Oil (RSPO), Asian Agri senantiasa berkomitmen menjalankan usaha perkebunan berkelanjutan. Dari segi lingkungan, PLTB ini sangat ramah lingkungan dan energi yang dihasilkan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik.
Freddy Widjaya menambahkan, jika setiap rumah tangga diasumsikan menggunakan 900 watt, maka satu PLTB dapat menerangi 2.000 rumah. PLTB ini juga bersifat ‘green energy’ karena seluruh POME yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi gas metana yang terkandung di dalam limbah cair yang terbuang.
Menurutnya, selain mengurangi emisi gas metana ke atmosfir, limbah sisa akhir proses produksi biogas yang sudah tidak ada gasnya juga masih dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Saat ini, Asian Agri telah membangun 5 dari 20 unit PLTB, dimana 2 unit PLTB berlokasi di Sumatera Utara, 2 unit di Riau dan 1 unit di Jambi. Khusus di Provinsi Jambi, PLTB ini merupakan PLTB pertama di provinsi tersebut.(mj)