BERTUAHPOS.COM, JAKARTA : PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal melakukan berbagai aksi korporasi yang diharapkan bisa menekan kerugian yang melambung di pertengahan tahun ini.
Maskapai pelat merah ini bakal memperkuat pasarnya di domestik, dan secara reguler mengevaluasi kinerja rute, dan menutup rute yang merugi. Garuda juga sudah bergabung dengan SkyTeam Maret lalu untuk memperkuat pasar di 1.064 destinasi baru di 178 negara.
“Garuda juga akan mengurangi kapasitas sementara ini melalui penghentian operasional pesawat tua yang boros bahan bakar dan menunda kedatangan pesawat yang dipesan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/7/2014).
Sekadar diketahui, Garuda mencatat kerugian sebesar US$211708 juta atau setara Rp 2,1 triliun di paruh pertama tahun 2014.
Ditambahkan Emirsyah, Garuda juga akan meningkatkan kegiatan sales dan marketing secara agresive khususnya penumpang corporate, bisnis dan leisure. Garuda juga mengurangi belanja modal (Capex) pada tahun ini hingga US$54 juta.
Di samping itu, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan market share-nya di pasar domestik menjadi 28,9%, dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 28%.
Pasar penumpang pesawat udara domestik Garuda pada periode JanuariApril 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 5%, jauh lebih baik dibandingkan maskapai lain yang rata-rata mengalami peningkatan kurang dari 1%.
Masih belum pulihnya perekonomian dunia hingga saat ini juga menyebabkan penurunan kinerja maskapai dunia lainnya khususnya di Asia Pasifik. Beberapa di antaranya hingga semester I/2014 ini masih mengalami kerugian dan sebagian mengurangi produksi (ASK/Availability Seat Kilometer) dan mengandangkan pesawatpesawat mereka.
Beberapa bencana di dalam negeri sepanjang 2014 ini juga memberikan kontribusi terhadap kurang baiknya kinerja maskapai, seperti bencana Gunung Kelud di Jawa Timur dan bencana asap di Sumatera.
Akibat bencana tersebut, hingga dua minggu beberapa pesawat Garuda tertahan di Surabaya, Jogjakarata, dan Solo, dan penerbangan ke kota-kota tersebut dihentikan. Termasuk juga penghentian penerbangan di beberapa kota di Sumatera akibat asap beberapa waktu lalu.(Kabarbisnis)