BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Stok CPO oleh industri kelapa sawit di Riau melimpah, sehingga berpotensi akan menahan kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit masyarakat di Riau. Bahkan TBS sawit masyarakat berpotensi tergerus hingga akhir 2018 nanti.Â
Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, T. Neni, mengatakan faktor eksternal ini sangat berdampak pada turunnya harga TBS kelapa sawit di Riau, diantaranya, terkoreksinya harga minyak mentah dan minyak kedelai.Â
“Menurunnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terutama didorong oleh proyeksi peningkatan stok minyak kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia, serta koreksi harga minyak mentah dan minyak kedelai,” katanya, Rabu, 21 November 2018.
Dalam catatan tim perumusan harga TBS sawit Provinsi Riau, jelas Neni, bahwa meningkatnya produksi CPO lokal dan dalam negeri serta Malaysia akan sangat membebani harga. Oleh sebab itu, kecenderungan turunya harga TBS sawit semakin besar.Â
Belum lagi, penurunan harga minyak dunia memang cenderung menekan harga CPO. Biofuel merupakan salah satu substitusi utama bagi bahan bakar minyak (BBM). Saat harga minyak dunia anjlok, produksi biofuel menjadi kurang ekonomis. Hal itu lantas menjadi sentimen menurunnya permintaan CPO sebagai bahan baku biofuel.
Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), daya beli oleh negara pengimpor masih menunjukkan pelemahan pada September 2018. Akibatnya ekspor minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical juga tergerus sebesar 3 persen atau dari 3,3 juta ton pada Agustus tergerus menjadi 3,2 juta ton pada September.Â
“Rendahnya harga CPO global sama sekali bikin negara pengimpor tidak berminat,” kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono, seperti dilansir dari kontan.co.id. Hal ini juga dipicu murahnya harga minyak nabati lain seperti kedelai, rapeseed, dan biji bunga matahari.Â
India tetap menjadi negara pembeli tertinggi CPO dan produk turunannya dari Indonesia. Pada September ini impor India membukukan 779.440 ton. Angka ini mengalami penurunan 5% dibandingkan dengan impor bulan sebelumnya, di mana impor mencapai 823.340 ton. (bpc3)