BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekda Riau, Ahmad Hijazi mengatakan pajak pertalite Riau tidak bisa ditetapkan 0 persen.
Dikatakan Ahmad Hijazi, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 menyebutkan bahwa daerah hanya bisa menetapkan pajak pertalite antara 5 sampai 10 persen. Ketika ditetapkan 0 persen, maka hal itu telah melanggar aturan.
“Itu aturannya, jadi tidak bisa 0 persen. Kita ikut aturan saja,” terang Ahmad Hijazi, Jumat 16 Maret 2018.
Sementara itu, ketika ditanya apakah Riau bisa mendapatkan kewenangan khusus untuk menetapkan pajak pertalite menjadi 0 persen, Ahmad Hijazi mengatakan aturannya hanya 5 persen. “Tidak bisa, karena Undang-Undang tadi hanya boleh paling bawah 5 persen. Kita ikut aturan saja,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau, Taufik Arrakhman mengatakan dirinya mendukung pajak pertalite 0 persen.
Dikatakan Taufik, sebagai daerah penghasil minyak, sewajarnya jika Riau tidak menarik pajak pertalite. Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), ujar Taufik, bisa dimaksimalkan di sektor lain.
“Saya mendukung penghilangan pajak pertalite ini, menjadi 0 persen. Riau ini kan daerah penghasil minyak. Jadi, sudah sewajarnya jika kita tidak menarik pajak dari pertalite,” ujar Taufik kepada bertuahpos.com, Kamis 15 Maret 2018.
Baca:Â
Hari Ini, Pansus Penurunan Pajak Pertalite Riau Terbentuk
DPRD Riau Dukung Pajak Pertalite 0 Persen
Dilanjutkan Taufik, jika memang bisa membantu masyarakat dengan mengorbankan PAD di sektor pajak, maka dia mendukung hal tersebut.Â
Menurut Taufik, secara umum memang masyarkat Riau adalah masyarakat dengan penghasilan menengah. Namun, dia menyebutkan bahwa juga masih banyak masyarakat dibawah garis kemiskinan di Riau. “Karena itu, ketika PAD kita berkurang, namun masyarakat terbantu, saya mendukung itu (pajak pertalite 0 persen),” pungkasnya.
Hal senada juga dikatakan Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby. Menurut Suhardiman, besarnya pajak pertalite saat ini, yaitu 10 persen, telah menyakiti hati rakyat.
“Maka, jangan sakiti hati rakyat lagi. Kita buatlah pajak pertalite ini 0 persen,” kata Suhardiman. (bpc2)