BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Peternak sapi lokal Pekanbaru masih belum sepenuhnya mencukupi permintaan masyarakat. Stok dari peternak lokal saat ini diperkirakan hanya mampu memenuhi 15 persen kebutuhan pasar.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Edwar Yunus, SP kepada bertuahpos.com, Selasa (05/08/2014). “Sapi yang ada di masyarakat kebanyakan jenis sapi Bali lebih kecil ketimbang sapi Australia. Sapi dari peternak paling-paling cuma bisa menyiapkan 10 sampai 15 persen,” ujarnya usai menghadiri paripurna di Gedung DPRD tadi pagi.
Kata Edwar, kecilnya pasokan sapi lokal Pekanbaru ini disebabkan jenis ternak sapi yang ada di Pekanbaru dari jenis sapi Bali yang badannya kecil. Sementara pedagang daging lebih memilih jenis sapi Australia. Pasalnya, sapi Australia memiliki badan besar dan beratnya ada yang mencapai 250 kg per ekor
Untuk menjaga pasokan stabil dan mencegah terjadi kenaikan harga, pihaknya memenuhinya dari dua provinsi tetangga, Sumara Utara  dan Lampung. Masing masing perusahaan penyedia sapi yang ada di Sumut dan Lampung
telah siap memasok sapi ternak ke Pekanbaru berapa pun yang dibutuhkan.
Disebutkan Edwar, kebutuhan daging sapi pada hari biasa, Pekanbaru hanya membutuhkan 20 ekor sapi. Sedangkan pada H-3 maupun H-2 Idul fitri, kebutuhan daging akan meningkat lebih tajam lagi.
“H-3 lebaran kebutuhan daging mencapai puncaknya, 160 ekor perhari. Prediksi kita pada Idul Adha permintaan akan kembali meningkat,” sebutnya.
Selain itu guna mengurangi ketergantungan dari luar daerah, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pada tahun 2014 ini telah menganggarkan melalui APBD dan bantuan pusat ini akan diberikan kepada 10 kelompok tani. Hal itu ditujukan untuk tiga kecamatan yang berpotensi menjadi sentra peternakan yakni, Kecamatan Tenayan Raya, Tampan dan Rumbai. (riki)