BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Regulasi izin usaha di Tanah Air belum begitu bagus. Ini hasil riset dan bukan sebatas omongan semata. Dalam laporan tahunan 2018 kebebasan ekonomi se dunia, Indonesia berada di peringkat 62 dari 162 negara. Laporan ini dikeluarkan oleh Fraser Institute Kanada.Â
“Hasil ini menunjukkan sejauh mana negara memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan sumber daya yang dimilikinya untuk kegiatan ekonomi,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy, seperti dilansir dari suaramerdeka.com. “Individu punya hak memilih dan memutuskan bagaimana menggunakan waktu dan bakat mereka untuk membentuk kehidupan mereka. Salah satunya agar mendapat kebebasan ekonomi dengan memangkas aturan pemerintah yang sifatnya membelenggu,” sambungnya.Â
Seluruh daerah di Indonesia, untuk bisa mewujudkan kebebasan ekonomi, yakni perbaiki aturan soal izin dalam usaha. Ease of Doing Business (EoDB) yang dikeluarkan oleh World Bank, ranking EoDB di Indonesia hanya berada di tingkat 72. Ini angka yang sangat rendah karena dipenharuhi oleh indikator mudahnya mendaftarkan usaha.Â
Tahun 2017, Indonesia berada di posisi 144. Memang banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ingin legal dalam berusaha. Tapi soal aturan berbelit-belit kemudian menjadi belenggu sehingga habiskan waktu sangat lama. Jika dipermudah, maka pelaku usaha ini akan datang sendiri untuk melegalkan usahanya.Â
Imelda menjelaskan, ini seolah menjadi bantahan bahwa masalah ekonomi dalam negeri bukan semata-mata karena teknologi ataupun infrastruktur menjadi hambatan bagi UMKM untuk bangkit. Tapi aturan bikinan pemerintah
“Mereka yang bisa menikmati kebesan ekonomi cenderung bisa menikmati kemakmuran jauh lebih besar. Kebebasan politik, kebebasan sipil dan hidup lebih lama. Ini menurut penelitian jurnal akademik (peer-revieweed),” sambungnya.Â
Hanya sebagai rujukan, Inggris, Jepang dan Irlandia punya pemdapatan perkapita 40.376 dolar AS rata-rata di 2016. Sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan negara Venezuela, Iran dan Zimbabwe dengan pendapatan perkapitanya hanya 5.649 dolar AS. Ini adalah golongan negara bawah. Harapan hidup masyarakatnya paling sekitar 64,4 persen saja. (bpc3)