BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Meskipun menyatakan tidak menerima kayu dari mitra pemasok yang belum selesai melakukan kajian nilai konservasi tinggi, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menargetkan mampu memproduksi 2,7 juta ton pulp dan 800.000 ton kertas sepanjang tahun ini.
Mulia Nauli, Direktur RAPP, awal minggu ini mengatakan kebijakan pengelolaan hutan lestari yang tidak lagi menggunakan kayu alam murni dari mitra pemasok tidak akan mengganggu jumlah pulp dan kertas yang diproduksi perusahaan.
Pasalnya, saat ini mayoritas pasokan kayu berasal dari hutan konsensi milik perusahaan.
“Kami memang memiliki beberapa mitra pemasok, tetapi itu hanya penopang. Kami mengutamakan pasokan kayu dari konsensi yang dimiliki RAPP,†katanya di Pekanbaru saat ditemui bertuahpos.com.
Dalam kebijakan hutan lestari yang akan diterapkan RAPP dan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) memang menyebutkan perusahaan hanya akan menerima kayu alam campuran dari mitra jangka pendek yang telah selesai melakukan kajian kajian nilai konservasi tinggi atau high conservation (HCV).
Mulia sendiri meyakini pihaknya tidak akan kekurangan pasokan kayu untuk pabriknya, meskipun hanya mengandalkan kayu hutan tanaman. Dia beralasan pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini mampu membuat produktivitas tanaman meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Dulu kami panen setiap 8-10 tahun sekali, sekarang kami mampu memanen setiap lima tahun. Produktivitas tanaman setiap hektare lahannya juga meningkat dari yang sebelumnya 100 ton menjadi 150 ton per hektare,†ujarnya. (syawal)
Â