BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Komitmen perusahaan pulp dan kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) dalam pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan terus ditingkatkan. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki PT RAPP pun terus ditempa melalui berbagai cara yang edukatif untuk meningkatkan kemampuan mereka mengelola lahan gambut di lapangan. Salah satunya dengan melaksanakan pelatihan Water Management.
Â
Pelatihan Water Management ini melibatkan sekitar 50 karyawan PT RAPP di unit Riaufiber. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, dimana masing-masing kelompok akan diberikan pelatihan selama satu minggu oleh para pakar gambut dan HTI.
Â
Kelompok pertama telah memulai training pada Jumat (6/2/2015) dan akan berakhir pada Sabtu (14/2/2015). Sementara kelompok kedua akan dimulai pada Jumat (20/2/2015) hingga Sabtu (28/2/2015). Sementara untuk kelompok terakhir akan dimulai pada Jumat (6/3) dan berakhir Sabtu (14/3).Â
Â
Irigation and Water Management Specialist PT RAPP, Ir Dedi Kusnadi Kalsim dalam rilisnya menyebutkan pelatihan ini penting agar individu memiliki ilmu yang tepat pula dalam mengelola lahan gambut dan dengan cara yang tepat.
Â
“Setiap karyawan harus menerapkan cara yang tepat dalam mengelola air di lahan gambut. Sehingga ketinggian air muka tanah bisa tetap terjaga tanpa merusak ekosistem yang ada di sekitarnya,” ungkap nara sumber pelatihan ini.
Â
Salah satu materi yang akan diberikan oleh Mantan Dosen Institut Pertanian Bogor itu adalah mengenai cara menghitung jarak parit pada area lahan gambut agar ketinggian muka air tanah tetap stabil dan juga cara-cara yang baik dalam mengelola air di lahan gambut.
Â
“Misalnya melalui Peat Dome Conservation dan pembuatan parit di areal gambut. Dimana Peat Dome Conservation adalah melakukan pemanfaatan pada areal kaki lahan gambut. Dan bukan pada areal tengah atau kubah lahan gambut.Â
Â
Selain itu, ada cara lain untuk mengatur ketinggian muka air tanah lahan gambut yang akan dia sampaikan dalam pelatihan, yakni melalui Peat Dam. Peat Dam adalah cara mengatur ketinggian air dengan membuat blocking air pada titik tertentu di aliran air agar ketinggian air bisa terjaga.
Â
Ilmu yang akan diberikan kepada puluhan karyawan unit Riaufiber PT RAPP itu pun tidak hanya sebatas teori di kelas melainkan langsung pada implementasi water management di lapangan. Pada pelatihan yang digelar secara marathon itu, Dedi akan menuntun mereka untuk mempraktekkan apa yang dipelajari selama di kelas.
Â
“Para karyawan akan saya ajak ke lapangan langsung agar mereka mengetahui bagaimana implementasinya di lapangan, tidak hanya sebatas teori dan sebagai cara untuk alih teknologi yang sebelumnya diterapkan. Bagaimana membuat parit yang benar di lahan gambut, berapa spacing-nya, berapa ketinggiannya,” ungkap Pria asal Bogor yang pernah membuat tulisan mengenai analisa dugaan subsiden Pulau Padang beberapa waktu lalu. (rls)
Â
Â