BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lengkap sudah tahun 2014 menjadi masa ujian bagi pengusaha dibidang jasa penginapan di Riau. Setelah sebelumnya imbas kenaikan BBM, larangan kegiatan di hotel, kabar kurang sedap, kenaikan Tarif dasar Listrik (TDL) 2015 didengungkan oleh pemerintah pusat.
Tentu saja para pengembang dibidang usaha perhotelan, mau tak mau memutar otak agar biaya operasional bisa ditekan seminim mungkin. Seperti yang disampaikan Manager Operasional Grand Madina Hotel, Gugus Heru Pramono kepada bertuahpos.com, Selasa (09/12/2014).
Dirinya memprediksi bila TDL naik awal tahun mendatang, maka bisnis penginapan di Riau, dan Pekanbaru pada khususnya bakal menjerit. “Tentunya sangat berdampak sekali terhadap bisnis hotel, apa lagi dengan imbas kenaikan BBM, larangan kegiatan di hotel sehingga okupansi rendah. Padahal kita menggaji karyawan dari income jasa yang ditawarkan,” sesalnya.
Namun dirinya berharap pemerintah pusat maupun daerah bisa mensiasati agar meski kebijakan itu diberlakukan dunia usaha tetap tumbuh. “Seperti di Riau masih sangat minim iven, itu yang diperbanyak. Karena dengan ramainya iven besar akan banyak orang datang, mereka mau tinggal dimana kalau tidak hotel,” sebutnya.
Seperti diketahui, TDL baru akan ditetapkan per tanggal 1 setiap awal bulannya mulai 1 Januari 2015 nanti. Dan ada 12 golongan yang terdaftar pelanggan tarif non-subsidi yang mengalami penyesuaian tarif.
TDL baru akan berubah-ubah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Sehingga bisa saja tarifnya akan naik drastis dan juga bisa turun drastis tergantung harga BBM, inflasi, dan nilai mata uang dollar terhadap rupiah.
Sebelumnya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Ondi Sukmara menentang kebijakan pemerintah untuk meniadakan kegiatan PNS di hotel. Karena perhotela merasa dirugikan karena selama ini 40 persen income didapat dari sektor government.
Namun Ondi menyarankan untuk mengantisipasi kemelut tersebut, pihak perhotelan tidak lagi bergantung pada APBD semata. Cara untuk mengatasi itu, kata Ondi, pihak perhotelan bisa memberikan tarif yang fleksibel. “Jadi seperti momen-momen tertentu hotel bisa kasih tarif promo, atau paket khusus weekend. Itu untuk menarik orang untuk tetap datang,” sarannya. (Riki)