BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah merencanakan akan menyerap 600 ribu ton karet alam untuk dijadikan campuran aspal.
“Ini adalah bentuk dukungan kami kepada komoditi karet lokal,” ujar Direktur Preservasi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, Selasa (12/12/2017) sebagaimana dikutip dari kumparan.com.
Komitmen pemerintah ini bisa menjadi peluang bagi petani karet di Riau. Sebagaimana diketahui, beberapa daerah di Riau seperti Kuantan Singingi dan Kampar masyarakatnya masih mengandalkan karet sebagai mata pencarian utama.
Data dari BPS Riau menunjukkan ada 505. 264 ha kebun karet di Riau. Masih menurut catataan BPS, produksi karet Riau adalah 354.257 ton pertahun.
“Bakpo lai. Manakiak lah dari dulu, (mau apa lagi, dari dulu mata pencarian sudah menyadap karet),” ujar Otu, warga Desa Pebaun Hulu, Kuantan Singingi kepada bertuahpos.com.
“Kini payah, ogo gotah mughah taekan. Kalau ujan, ndak bisa manakiak da. Tapi kalau angek, gotah a yang ndak ado (Sekarang susah, harga karet murah. Kalau hujan, tidak bisa menyadap karet. Kalau panas, jumlah getah yang dihasilkan tidak banyak),” keluh Otu. (cr1)