BERTUAHPOs.COM, PEKANBARU – Dinas Perkebunan ngotot minta kepada pemerintah pusat untuk menambah variabel penentu penetapan harga TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher menilai selama ini petani kelapa sawit dirugikan terus karena banyak komponen bahan baku dari industri kelapa sawit, dapat diolah menjadi produk lain. Misalnya pengolahan cangkang kelapa sawit. “Cangkang kelapa sawit selama ini telah dikomersilkan oleh perusahaan pengolah kelapa sawit,” ujarnya Selasa (02/12/2014).
Saat mengikuti Rakornas di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, dirinya juga getol mempromosikan potensi intrustri lain dari bahan baku sawit. “Rakornas ini merupakan kegiatan yang diadakan oleh pemerintah pusat untuk mengevaluasi metode penetapan harga yang selama ini telah dirumuskan. Dan, pada kesempatan ini merupakan waktu yang tepat bagi seluruh daerah penghasil kelapa sawit untuk mengusulkan cangkang sebagai variabel dalam penetapan harga TBS,†ujarnya.
Selama ini dia mengakui, variabel yang dijadikan sebagai penentu harga TBS hanyalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Padahal cangkang selama ini telah dijual oleh PKS, namun tidak dijadikan faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan. Selain cangkang, dia juga menilai sudah banyak produk samping bahkan limbah kelapa sawit yang dijual atau diolah, untuk dikembangkan jadi produk lain.
“Mudah-mudahan perjuangan kita yang ke sekian kalinya ini membulatkan tekad provinsi penghasil kelapa sawit dan dapat mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan cangkang sebagai variabel harga TBSâ€tambah Zulher.(melba)