BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Managing Director World Bank Sri Mulyani Indrawati hadir dalam pertemuan Menteri Keuangan dari negara-negara perwakilan APEC di Nusa Dua, Bali.
Ia menyoroti beberapa isu utama yang diangkat dalam agenda ini. Diantaranya terkait pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi 2,4% pada tahun 2013, 3,2% tahun 2014 dan 3,5% tahun 2015. Negara-negara berkembang APEC memiliki kontribusi 50% dari total pertumbuhan.
Beberapa waktu lalu, gejolak ekonomi yang terjadi memaksa banyak revisi pertumbuhan ekonomi. Terutama akibat dari krisis Eropa dan Amerika Serikat. Kemudian juga ketidakpastian dari rencana penghentian stimulus oleh Bank Sentral AS, The Fed.
“Kita tahu negara-negara saat ini diberikan waktu untuk bernafas sedikit,” ujar Sri Mulyani dalam paparannya terkait proyeksi ekonomi global dan regional di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Jumat (20/9/2013).
Ia menyatakan, negara-negara berkembang harus siap dalam mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi. Untuk itu sangat diperlukan penjagaan kestabilan, seperti dari sisi inflasi akibat harga naik dan transaksi berjalan.
Kemudian Sri Mulyani juga menyoroti persoalan investasi dan infrastruktur. Menurutnya negara berkembang harus berupaya untuk mengingkatkan hal tersebut. Negara harus dapat menciptakan fasilitas dan iklim investasi yang baik untuk menarik para investor.
“Agenda APEC yang di bawah Indonesia kali ini sangat tepat menjadikan pembiayaan infrastruktur sebagai prioritas diskusi. Waktu-waktu sekarang penting bagi negara untuk jangka panjang, terutama soal iklim investasi,” ungkapnya.(dtc))