Hal tersebut dibenarkan Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary kepada bertuahpos.com, Senin (19/01/2015). Jumlah piutang Beras Miskin (Raskin) yang belum dibayarkan penerima Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS PM) melalui Pemerintah Daerah (Pemda) pada tahun 2014 lalu cukup besar yaitu mencapai Rp 1 miliar.
Dia mengatakan jumlah piutang itu tersebar di beberapa titik-titik pendistribusian seperti Rokan Hilir (Rohil) sebesar Rp 254 juta lebih, Kepulauan Meranti lebih dari Rp 369 juta, Indragiri Hulu (Inhu) lebih dari Rp 45 juta dan
Kuantang Singi (Kuansing) lebih dari Rp 6juta lebih. Selain itu di daerah Kepri yaitu Lingga tercatat sebesar Rp 196 juta lebih dan Bintan lebih dari Rp 51 juta.
Kata Faruq bila titik pendistribusian tak segera membayar maka bisa menghambat realisasi Raskin tahun 2015. Sehingga daerah yang sudah melunasi akan terkena imbas sehingga pendistribusian Raskin menjadi tidak optimal. “Jangan salahkan kita pending raskin untuk daerah yang masih ada hutang,” tegasnya.
Faruq berharap kerja sama yang baik antara masyarakat penerima dengan pemerintah agar dapat melunasi semua hutang Raskin yang ada. “Bulog akan terus melakukan penagihan, dan menyurati mereka. Agar segera melunasi tunggakan yang ada,” ucapnya.
Bahkan melalui kepala sub divre, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar segera mungkin meminimalisir utang piutang agar tidak menghambat penyaluran Raskin tahun 2015. Sementara ini Bulog Riau Kepri berada diperingkat pertama realisasi raskin se Indonesia dengan jumlah penyaluran 1.121 ton beras. (Riki)