Seperti yang disampaikan pemilik usaha Sepatu Lukis Pekanbaru, Wahyu Hidayat kepada bertuahpos.com. “Kemarin ada beberapa pengiriman barang yang mengalami keterlambatan. Kalau dari perusahaan ekspedisinya beralasan karna ada kabut asap. Jelas kita mendapat komplain dari konsumen kita,” ujarnya Sabtu (11/10/2014).
Usaha Wahyu memang berorientasi pada media online sebagai media promosi dan penjualan. Dirinya berharap Pemerintah kota Pekanbaru, dan provinsi Riau cepat tanggap terhadap peristiwa ini. “Karena asap semakin pekat. Dan jelas menganggu dan membuat tidak nyaman aktivitas diluar rumah,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Afdal, pemilik usaha konveksi yang juga menggeluti bisnisnya lewat online. Kendati kejadian ini belum menganggu aktivitas usahanya, Afdal berharap Kabut asap bisa diatasi.
Dari pantauan lapangan, kabut asap di pekanbaru kian tebal. Dari informasi Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Depan Kantor Walikota Pekanbaru, kualitas udara berstatus tidak sehat.
Sedangkan pada Jumat (10/10/2014) sore, Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBP), Riau ada 510 titik api terpantau di Sumatera. Diantaranya Jambi 17 hotspot, Lampung 11 hotsot, Bangka Belitung 11 hotspot. Sementara titik api terbanyak ada di Sumatra Selatan 449 hotspot. Sementara hotspot di Riau ada 22 titik. (riki)