BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dampak kabut asap di Riau yang sudah berlangsung lebih dari 1 bulan tidak saja melumpuhkan sektor ekonomi, tetapi langsung melumpuhkan masyarakat Riau secara fisik. Kerugian ini ditaksir tidak saja puluhan triliunan tetapi lebih dari itu, khususnya kerugian secara fisik, psikologis dan masa depan.
“Kerugiannya bukan saja puluhan triliun, bukan saja dampak ekonomi yang lumpuh. Tetapi masyarakat bisa lumpuh. Kalau kesehatan manusianya yang sudah digrogoti, nilainya tidak bisa diukur dengan uang lagi. Ekonomi lumpuh, masyarakatpun semakin lumpuh,†ujar Pengamat Ekonomi Riau Edyanus Herman Halim kepada bertuahpos.com, Jumat (14/3).
Dikatakannya, lumpuhnya ekonomi dan masyarakat Riau bisa dilihat dari semua sektor. Mulai dari kesehatan yang membuat masyarakat banyak terserang penyakit, kemudian dari pendidikan dimana sekolah diliburkan, aktivitas usaha kecil menengah mati, sektor perhubungan mulai dari dari darat, lautan hingga udara pun terhenti.
“Bukan saja ekonomi yang bernilai triliunan lenyap, tetapi kesehatan manusia yang paling besar. Masa depan anak-anak Riau terancam,†tukas Edyanus.
Hal yang sama juga dikatakan pengurus Kadin Riau, seperti dilansir republika.co, Wakil ketua Umum Bidang Ekonomi dan Kerja sama Internasional, Kadin Provinsi Riau, Viator Butar Butar mengatakan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan telah mengakibatkan Riau rugi secara ekonomi sebesar Rp 10 triliun lebih.
“Kerugian sebesar tersebut muncul antara lain akibat menurunnya produktivitas usaha, mobilisasi barang dan orang melalui transportasi darat, udara dan laut tertunda dan terganggu akibat kabut asap itu,” kata Viator di Pekanbaru.(jun)