BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — PT Pertamina (Persero) memperkirakan kebutuhan gas elpiji 3 Kg di Indonesia naik hingga 7,50 juta metrik ton di tahun ini. Kenaikan ini disebabkan tingginya permintaan selama pandemi Covid-19.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Masud Khamid mengatakan, sampai pertengahan 2020, realisasi penyaluran elpiji bersubsidi mencapai 4,11 juta metrik ton. Sedangkan hingga akhir tahun, ditaksir mencapai 7,06 juta metrik ton.
“Selama pandemi ini, konsumsi elpiji bersubsidi semakin naik. Sedangkan elpiji yang non-PSO turun,” ungkapnya.
Faktor lain jadi penyebab, yakni tutupnya beberapa restoran pada masa PSBB beberapa waktu lalu. Sehingga jumlah konsumsi gas non-PSO juga menurun. Saat ini, kebutuhan konsumsi gas rumah tangga mencapai 75% dari total ketersediaan. 20% lainnya diserap UMKM, sedangkan 5% untuk petani.
“Apalagi seperti saat musim kemarau, para petani memilih untuk menggunakan elpiji dibandingkan memakai diesel agar lebih efisien,” kata Masud.
Pertamina kemudian mengusulkan langkah subtitusi dari penggunaan elpiji subsidi jika tidak ingin APBN jebol karena menurut kebutuhan konsumsi masyarakat. Jika tidak ada konversi maka diperkirakan angka konsumsi akan terus meningkat. (bpc2)