BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau sebelumnya menyetujui permintaan China yang membutuhkan sekitar 400 ton ikan patin dalam sehari untuk diekspor ke negara itu. Namun sayangnya, satu-satunya daerah yang siap hanya Kampar. Itupun dengan jumlah produksi jauh di bawah permintaan China.
Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, mencatat produksi ikan patin dari Kampar hanya 30 ton sehari. Meski produksi masih bisa ditingkatkan, angka maksimal hanya 40 ton dalam sehari atau hanya mampu memenuhi 40% dari permintaan China.
“Untuk Patin, saat ini rata-rata baru 30 ton per hari dari Kampar, itu tidak hanya untuk konsumsi segar tapi juga untuk salai. Namun kita masih bisa menaikkan produksi lagi, bisa 40-50 ton per hari untuk di Kampar saja,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Herman, Kamis, 9 Januari 2020.
Herman juga menyebut, jika memang China serius untuk mengambil ikan patin asal Riau dengan kerjasama yang baik, Pemprov Riau bisa saja menyiapkan beberapa kabupaten yang berpotensi untuk produksi air tawar sebagai daerah penyangga.
Diantaranya, Kuansing, Inhu dan Rohul. Pemprov Riau hingga saat ini masih akan memantau kondisi mengenai kerjasama tersebut sebelum menetapkan daerah penyangga untuk memenuhi kebutuhan patin ke luar negeri. (bpc3)