BERTUAHPOS.COM, PELALAWAN – PT RAPP kembali berjanji akan merealisasikan janjinya kepada masyarakat yang belum terealisasi sejak tahun 2016 lalu. PT RAPP pun berjanji akan merealisasikannya secepatnya.
Janji ini disampaikan Makzum, salah seorang manajer di PT RAPP yang dipercaya mewakili PT RAPP pada pertemuan dengan masyarakat Desa Sering, tempat wilayah yang terkena dampak limbah PT RAPP, Senin (19/3/2018).
Tiga janji yang belum terealisasi tersebut menurut Juru Bicara masyarakat, yakni ketenagakerjaan, kwh meter dan tanaman kehidupan.
Soal tenaga kerja ini, Makzum tidak membantah pernyataan masyarakat. Kepada masyarakat, Makzum, mempersilahkan jika ada anak-anak Desa Sering yang tamat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendaftar, agar dilakukan training sebelum disalurkan bekerja di PT RAPP atau di tempat lainnya.
“Saat ini PT RAPP akan merekrut siswa tamatan SMK untuk ditraining. Jika ada anak bapak dan ibu tamatan SMK, silahkan mendaftar untuk dilakukan pelatihan. Ini untuk menciptakan skill sebelum disalurkan bekerja di PT RAPP atau tempat lainnya,” ujar Makzum kepada masyarakat.
Selain itu, Makzum mengungkapkan, saat ini PT RAPP sedang melakukan seleksi untuk beasiswa penuh pada perguruan tinggi, di antaranya untuk Akademi Kertas dan Pulp di Bandung. “Kepada anak bapak dan ibu yang lulus SMA tahun ini silahkan ikut seleksi untuk penerimaan beasiswa tersebut,” ujar Makzum.
Baca:Â PT RAPP Belum Realisasikan Janji Kepada Masyarakat Desa Sering Sejak Tahun 2016
Sementata soal janji tanaman kehidupan yang belum terealisasi sejak tahun 2016 lalu, menurut Makzum, PT RAPP memang tidak memiliki program itu di Desa Sering. Namun Makzum memberikan pilihan untuk program hutan rakyat.
“Hutan Rakyat ini ada dua opsi. Opsi pertama, lahan disediakan oleh masyarakat lalu, PT RAPP yang menanamnya hingga panen pada tahun ke-3 atau ke-4, dan maayarakat menerima pembagiannya. Opsi kedua, PT RAPP menyediakan bantuan bibit dan pupuk. Lalu pada tahun ke-3 atau ke-4, masyakat menebangnya dan menjualnya kepada PT RAPP. Perusahaan akan membelinya sesuai dengan harga saat itu,” ujarnya.
Sementara mengenai bantuan KwH meter, yang disebut masyarakat belum direalisasikan, menurut Makzum, secara administrasi perusahaan telah menganggapnya selesai. Karena PT RAPP menurutnya sudah menyerahkan uang sebesar Rp30 juta.
Namun mengenai bantuan KwH ini, juru bicara dan masyarakat menegaskan belum ada menerimanya.
Tidak ingin berdebat mengenai bantuan KwH meter ini, Makzum memberikan solusi dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar Rp250 juta, namun dipotong Rp30 juta yang telah diberikan perusahaan untuk bantuan KwH tersebut.
Bantuan Rp250 juta tersebut lanjut Makzum, tidak berupa uang, tetapi berupa bantuan sembako dan lainnya yang akan diserahkan secara bertahap.***(bpc17)