BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Untuk bisa lebih stabil dalam guncangan ekonomi global, Indonesia harus mengurangi ketergantungan impor yang berasal dari Sumber Daya Alam (SDA).
Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Handri Adiwilaga kepada bertuahpos.com mengatakan perlambatan ekspor yang terjadi tahun 2018 salah satunya dikarenakan oleh ekspor Indonesia yang masih tergantung SDA.
“Jadi lesson learned perjalanan ekonomi 2018 adalah kita harus mengurangi ekspor berbasis SDA dan mulai ekspor yang berbasis industri,” jelas Handri.
Dilanjutkan Handri, kemampuan produksi domestik juga harus ditingkatkan untuk menekan impor. Perekonomian juga sudah harus dialihkan ke manufaktur dan pariwisata.
Sementara untuk 2019, Handri mengatakan ekonomi Indonesia diprediksi masih tetap tumbuh, meski mengalami perlambatan. Ekonomi Indonesia diprediksikan tumbuh 5,0 sampai 5,4 persen.
“Stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia 2019 masih tetap kuat. BI memprediksikan ekonomi kita tumbuh diangka 5,0 sampai 5,4 persen,” jelas Handri.
Untuk inflasi sendiri, BI memprediksikan tidak akan terlalu tinggi, dan stabil di angka 3,5 persen, dan akan mengalami plus minus sekitar 1 persen. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga diprediksikan tetap stabil di kisaran Rp14.000.
“Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia juga cenderung melandai. 2019, ekonomi dunia diprediksi hanya tumbuh 3,7 persen,” tambah dia. (bpc2)