BERTUAHPOS.COM – Harga minyak naik menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang bakal memutuskan kelanjutan program stimulus moneter.
Seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (17/12/2013), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2014 naik US$ 88 sen menjadi US$ 97,48 per barel di New York Mercantile Exchange.
Begitupun dengan harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Januari 2014 naik US$ 1,64 menjadi US$ 110,47 per barel.
The Fed diprediksi bakal memangkas pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar pada pertemuan yang digelar pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Banyak ekonomi percaya serangkaian data ekonomi AS yang cerah dan berkurangnya hambatan fiskal bisa mendorong pejabat The Fed segera mengurangi laju pembelian aset.
Di sisi ekonomi, produksi industri AS melompat 1,1% pada November setelah kenaikan 0,1% pada bulan sebelumnya, menandai kenaikan terbesar dalam satu tahun, kata the Fed dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin .
Sementara itu, kondisi manufaktur pada Desember cenderung mendatar untuk produsen New York , menurut sebuah survei yang dirilis pada hari Senin oleh Federal Reserve Bank of New York. Hasil survei menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah itu naik 3,19 poin menjadi 0,98 pada Desember, dari negatif pada November .
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan produktivitas tenaga kerja sektor usaha non pertanian AS meningkat pada tingkat tahunan 3% pada kuartal III 2013.
Harga minyak juga didukung oleh ketegangan di Libya, produsen minyak mentah utama dunia. Menurut sejumlah laporan media, pemberontak Libya menolak menyerahkan kontrol terhadap tiga pelabuhan ekspor minyak kepada pemerintah. Penutupan terminal tersebut mengurangi pasokan minyak dari negara itu. (Ndw/liputan6.com)