BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kendati hasil Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru menyatakan uji sampel apel granny Smith dan Gala negatif bakteri Listeria Monocytogenes. Namun omset penjualan di beberapa pusat perbelanjaan di Pekanbaru masih belum normal. Seperti yang dikatakan Lukman Samidi, Manajer Operasional Pasar Buah Pekanbaru kepada bertuahpos.com.
Â
“Kalau penjualan normal kali belum lah. Pengunjung masih saja ada yang bertanya-tanya, dan kita kasih penjelasan,” ujarnya Rabu (11/02/2015).
Â
Penurunan penjualan buah di Pasar Buah tak hanya terjadi pada buah apel saja, tetapi juga pada buah-buahan impor lainnya. Kondisi ini memang sangat dipengaruhi pemberitaan yang gencar tentang dua jenis apel asal negri Paman Sam, yakni Apel Granny dan Gala. Sehingga banyak konsumen yang beranggapan semua buah impor juga mengandung bakteri. Lukman membenarkan kalau jenis Granny Smith dan Gala merupakan dua apel asal Amerika yang dilarang dijual. Namun ternyata, dua produk ini bukan dari perusahaan packaging yang sama di mana Granny Smith dan Gala ditemukan mengandung bakteri berbahaya.Â
Â
“Kita sudah dapat surat edaran dari disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Provinsi Riau, yang menegaskan tidak ada apel bermasalah. Dan secara eksplisit diterjemahkan bisa dijual. Permasalahannya kan trauma konsumen yang belum bisa diobati segera,” sebutnya.
Â
Seperti yang diketahui Pemerintah Indonesia mencekal apel dari perusahaan packaging Granny Smith yang terkontaminasi bakteri. Yakni dari Bidart Bros atau yang lebih dikenal oleh para pebisnis buah sebagai Big B. Sedangkan Apel yang dijual pasar buah Pekanbaru Granny Smith dari United Fruits dan Gala dari Oneonta Trading Corporation. Agar penjualan kembali normal, Lukman telah melakukan edukasi kepada konsumen bahwa yang dijual di tempatnya tidak mengandung bakteri yang berbahaya.
Â
“Konsumen kita kasih penjelasan, pernyataan Balai POM juga kita klipin untuk mengedukasi konsumen juga,” katanya. (riki)