Tentunya, sebagai wirausahawan baru, Anda akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cara produksi hingga mencetak keuntungan. Tentunya, Anda tidak boleh putus asa dalam menghadapi berbagai gejolak bisnis.
Sebab, bisnis sampingan pertama biasanya coba-coba. Ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan untuk meminimalisir risiko. Meminimalisir risiko sangat disarankan, agar jika gagal, Anda tidak mengalami rugi besar.
1. Mulai kecil-kecilan
Jika Anda menyediakan barang, mulailah dengan stok yang terbatas. Apalagi, kalau Anda sendiri yang menyediakan barangnya. Membatasi volume yang dijual perlu dilakukan, supaya Anda tidak harus bersusah payah dalam melakukan penjualan akibat jaringan dan pelanggan yang masih terbatas, dan menjaga-jaga apabila ada beberapa perbaikan yang harus Anda lakukan pada barang yang Anda jual.
Kalaupun gagal, Anda tidak dirugikan karena inventaris Anda sedikit.
2. Lakukan tes pasar terlebih dahulu
Jangan langsung membuka lapak, atau toko apabila Anda belum memiliki pengalaman, atau pelanggan. Coba berjualan ke orang-orang di lingkungan Anda dulu, seperti keluarga, teman, dan tetangga.
Minta masukan mereka, dan jika responsnya sudah positif, barulah Anda boleh memikirkan untuk membuka lapak atau toko. Namun, toko, atau lapak pertama Anda juga jangan terlalu besar.
3. Jangan berutang untuk modal
Ini adalah hal yang sangat penting. Sebisa mungkin, gunakan uang yang Anda telah tabung secara khusus sebagai modal usaha Anda. Hindari mengambil pinjaman uang — apakah melalui KTA (kredit tanpa agunan), pengadaian maupun kartu kredit– karena jika sampai bisnis tidak berjalan lancar, Anda setidaknya tidak terjerat utang.
Selain itu, mulailah dengan modal kecil dan jangan sampai menguras tabungan Anda. Anda setidaknya harus masih memiliki tabungan darurat yang cukup untuk menyokong hidup Anda untuk empat bulan mendatang.
4. Jangan langsung meninggalkan pekerjaan utama Anda
Kalau Anda masih bekerja kantoran, usahakan untuk tidak langsung mengundurkan diri demi bisnis sampingan Anda, apalagi jika belum terbukti sukses.
Jika bisnis sampingan Anda sudah berjalan lancar dan pemasukan dari bisnis ini mendekati, atau melampaui gaji, barulah Anda boleh berhenti dari kantor. Kalau pun bisnis Anda tidak berjalan semestinya, Anda tidak akan mengalami masalah keuangan terlalu besar karena masih memiliki pekerjaan kantoran. (asp/Viva)