BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Para pengusaha Makanan dan Minuman (Mamin) cemas. Mereka takut kebijakan membebankan cukai pada plastik berpotensi akan hantam daya beli masyarakat.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) menilai rencana penerapan kebijakan cukai plastik berpotensi menurunkan daya beli.Â
“Pengendalian sampah plastik akan lebih tepat jika disertai dengan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat,” kata Ketua Gapmmi, Adhi Lukman di Jakarta, mengutip dari katadata.co.id, Selasa, 9 Juli 2019.
Menurut Adhi, cukai plastik sangat potensial mengurangi daya beli masyarakat kalau mekanisme penerapannya tidak tepat.Â
Jika cukai kantong plastik harus diterapkan pemerintah, maka harus bisa menjadi edukasi kepada masyarakat agar mereka mau mengurangi penggunaannya.Â
Namun, kalau mekanismenya tidak bisa jaminan, maka itu justru akan merugikan konsumen serta menambah beban ekonomi.Â
Selain itu, dia juga menyarankan agar infrastruktur dan manajemen pengelolaan sampah dibenahi sehingga tidak hanya menjadi tanggung jawab produsen dalam mengendalikan sampah plastik.
“Pengendalian sampah ditekankan menjadi gerakan bersama stakeholders responsibility. Bukan hanya tanggung jawab produsen atau producers responsibility,” ujarnya.Â
Dari data Bank Dunia (2018) sekitar 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahunnya. Dari angka itu, sekitar 150 juta ton plastik di antaranya mencemari lautan.Â
Indonesia disebut sebagai menjadi negara pencemar kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Indonesia diperkirakan menyumbang 0,48-1,29 juta ton metrik sampah plastik per tahun ke lautan. (bpc3)