BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Petani kelapa di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Idragiri Hilir (Inhil) Riau kini lebih tertarik untuk mengolah air nira ketimbang bertani kelapa.Â
Â
Air nira yang didapat dari mayang atau putik buah kelapa itu bisa diolah menjadi gula merah dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga kelapa bulat. Bayangkan saja, nilai jual gula merah bisa mencapai Rp 10 ribu perkilonya. Sedangkan harga kelapa hanya dinilai Rp 2000-an per kilonya.
Â
Parmi, salah seorang pembuat gula merah kepada bertuahpos.com mengaku pembuatan gula merah di Desa Sialang Jaya sudah memasyarakat sejak lima tahun terakhir.
Â
“Saat itu ada warga pendatang dari Desa Simbar mengajarkan kepada kami cara pembuatan gula merah yang lebih praktis dari yang dikenal selama ini. Semenjak itu, banyak masyarakat yang memilih untuk membuat gula merah,†ujarnya, Selasa (3/3/2015).
Â
Selain itu, sambil menunggu hasil kelapa dengan membuat gula merah lebih menguntungkan bagi petani. Sebab, dengan membuat gula merah masyarakat bisa mendapatkan pendapatan setiap harinya.
Â
“Dari lima puluh pohon kelapa yang disadap (diambil air niranya-red) kami bisa menghasilkan 12-15 kg setiap hari. Jika harga pasaran 10 ribu perkilo maka kita pendapatan kami bisa mencapai Rp 120-150 ribu per hari,†ungkapnya.
Â
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pembuatan gula merah ini juga tidak perlu menggunakan seluruh pohon kelapa yang ada dikebunnya untuk disadap. “50 pohon kelapa sudah cukup. Sedangkan sisanya tetap kita panen,†jelasnya.
Â
Pembuatan gula merah ini juga menghasilkan lapangan kerja baru bagi beberapa orang warga lainnya. Sebab, ada juga warga yang mencari kayu bakau untuk dijual kepada pembuat gula merah sebagai bahan bakar untuk membuat gula merah.(ezy)
Â