BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Langkah pemerintah memberlakukan perpanjangan PPKM Level 4 di Pekanbaru hingga 23 Agustus 2021, telah menuai protes dari banyak warga, terutama terhadap penyekatan jalan – jalan protokol di Pekanbaru.
Hal ini berdampak terhadap protes yang dilayangkan warga dengan melakukan berbagai tindakan, salah satunya ada yang menutup jalan di komplek perumahan mereka.
Terhadap hal tersebut, Walikota Pekanbaru Firdaus, akhirnya mengambil sikap dengan meminta kepada aparat agar mengevaluasi dan merevisi titik jalan yang disekat di dalam kota.
“Masyarakat Pekanbaru justru fokus pada penyekatan dalam kota selama pelaksanaan PPKM Level 4 jilid pertama. Tidak hanya itu, kerap terjadi perselisihan antara petugas dan masyarakat saat di lapangan serta terjadi titik kemacetan baru di jalur alternatif bahkan perumahan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bertuahpos.com, Selasa, 10 Agustus 2021.
Menurut Firdaus, penyekatan yang dilakukan di dalam kota telah membuat arus lalu lintas kendaraan memadati jalan – jalan alternatif. Kondisi ini pun membuat masyarakat di sekitar pemukiman dan perumahaan menjadi resah, sehingga menutup akses jalan arteri sebagai bentuk protes terhadap penyekatan jalan protokol karena PPKM.
Firdaus mengklaim, langkah mengurangi titik penyekatan jalan di dalam kota adalah hasil evaluasi setelah pemberlakukan PPKM di Pekanbaru. Lagi pula, penyekatan jalan protokol di dalam kota hanya mengurangi 10% mobilitas masyarakat.
“Oleh sebab itu kami minta titik dan konsep penyekatan jalan di dalam kota yang kini berlangsung agar dievaluasi. Ada banyak persoalan yang saya dengar dari masyarakat soal penyekatan. Selain itu, penyekatan ini melahirkan banyak jalan pemukiman yang macet. Jika istilah saya, banyak bocornya penyekatan ini,” tuturnya.
“Mungkin ini bisa bidang keamanan termasuk Polresta, Kodim, Dishub dan Satpol melakukan revisi atau evaluasi. Mungkin bisa dicari konsep atau mekanisme lainnya yang lebih efektif,” ujar Firdaus. (bpc2)