BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadulaindi Rachman mengakui bahwa kinerjanya bersama instansi pemerintah lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau belum berhasil dalam mengatasi masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Kita memang belum berhasil sosialisasikan Karhutla kepada masyarakat,” katanya. “Ini harus jadi bahan evaluasi kedepan. Buktinya sekarang masih ada lahan yang terbakar dibeberapa kabupaten di Riau.”
Hari ini, Senin (07/03/2016), tepat pada pukul 10.29 WIB tadi pagi, dia mengumumkan bahwa Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla selama 3 bulan kedepan. Kebijakan ini diambil mengingat sejumlah daerah di Rau telah menetapkan status serupa, mengingat jumlah area lahan yang terbakar sudah mulai banyak. Diantara kabupaten itu, kata Andi Rachman, adalah Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Rokan Hilir dan Kabupaten Siak.
( Baca: Panglima I Bukit Barisan Berang, Didepan Plt Guberi Dia Sebut: Saya Bukan Pembantu Anda)
“Artinya kita perlu tingkatkan status siaga darurat. Mulai hari ini, status Karhutla di Riau sudah ditetapkan. Ini dalam rangka percepatkan pencegahan Karhutla. Semua kita dalam posisi siaga,” katanya.
Andi Rachman mengakui bahwa hingga saat ini masih banyak Kabupaten Kota di Riau yang mengalami kebakaran lahan dan hutan. Dia mengintruksikan tidak hanya TNI dan Polri untuk bekerja cepat memadamkan api, namun demikian aparat pemerintahan bahkan setingkat kepala desa juga ikut bergerak melakukan pengawasan dan pencegahan. “POkoknya Kades jangan main-main,” sambungnya.
Sementara itu, dia juga mengintruksikan agar perusahan juga ikut terlibat dalam melakukan pencegahan dan pemadaman api dilahan yang terbakar. Tidak hanya lahan perusahan, tapi juga lahan masyarakat yang dekat dengan perusahaan.
Terakhir, saat ditanya soal komitmen Andi Rachman yang sebelumnya akan mengancam akan mencopot kepala daerah, yang wilayahnya masih terlibat dalam kebakaran lahan, dia memilih untuk tidak berkomentar. “Pokoknya sekarang kita usaha dulu,” sambungnya.
Penulis: Melba