BERTUAHPOS.COM — Anak muda juga bisa mengalami serangan jantung. Tana-tanda serangan jantung bisa dikenali sejak dini. Seringkali, penyakit ini dianggap hanya akan menyerang orang dengan usia 40 tahun ke atas.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Ohio State University, statistik serangan jantung dalam dua dekade belakangan ini mengemukakan fakta berbeda.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2019, tingkat keseluruhan serangan jantung di AS telah menurun sejak tahun 2000, tetapi serangan jantung menjadi lebih umum pada kelompok usia di bawah 40 tahun.
Studi ini juga menemukan ada penyintas serangan jantung termuda memiliki kemungkinan yang sama untuk meninggal karena serangan jantung di masa depan sebagai kelompok penyintas paruh baya.
Marc Katz, seorang ahli jantung mengatakan sebagian besar kondisi jantung yang menyerang orang muda memiliki gejala yang tidak spesifik, seperti pusing atau sesak napas. Diperiksa oleh dokter adalah satu-satunya cara pasti untuk menyingkirkan penyebab jantung.
“Terkadang pemeriksaan fisik sederhana, seperti mendengarkan detak jantung seseorang, dapat membantu kami mengevaluasi apakah ada sesuatu yang tidak normal pada otot jantung yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Katz.
Jika Anda masih pada rentang usia 20-30 tahunan, waspadanya dengan sesak napas, apalagi saat tengah berolahraga. Katz mengatakan dia telah melihat banyak pasien mengeluh sesak napas setelah berolahraga untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu.
“Karena mereka mencoba untuk kembali bugar, mereka tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana: Apakah saya sedang tidak fit, atau apakah ini sesuatu yang lebih serius?” katanya.
Untuk menjawab itu, perlu dilakukan tes pengukuran tingkat stres untuk mengetahui apakah jantung berfungsi selama aktivitas fisik.
Dia menambahkan bahwa gejala lain seperti jantung berdebar, pusing, dan pusing juga harus menjadi peringatan bagi orang muda dan orang sehat.
Jika Anda merasa jantung Anda berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, atau seperti berhenti berdetak, Anda harus menemui ahli jantung untuk mengesampingkan kemungkinan masalah fungsional.
Jantung berdebar juga dapat dikaitkan dengan kecemasan atau stres, tetapi Katz mengatakan kecemasan adalah “diagnosis eksklusi” bagi ahli jantung.
Tanpa ujian untuk mengevaluasi ritme jantung dan fungsi otot, tidak ada yang tahu bahwa kecemasan saja yang menyebabkan jantung berdebar kencang.
“Seringkali pasien dengan kecemasan dapat mengalami palpitasi yang dapat membuat mereka lebih cemas, dan kecemasan itu dapat membuat mereka lebih berdebar,” kata Katz.***