BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat Cheng Ho, seorang laksamana penjelajah Cina yang beragama muslim, datang ke tanah Jawa pada abad ke-15, Majapahit sudah berada di senja kejayaannya.
Penulis Muhammad Muhibbudin dalam bukunya berjudul ‘Laksamana Chen Ho’ (2020) menuliskan saat Cheng Ho datang, Majapahit sedang diperintah oleh Raja Wikramawardhana, raja kelima Majapahit.
Wikramawardhana berkuasa di Majapahit pada periode 1389-1427. Dia memerintah bersama sang isteri, Kusumawardhani, puteri Hayam Wuruk.
Rupanya, saat Cheng Ho datang, sedang terjadi perang saudara antara Wikramawardhana dan penguasa Blambangan (sekarang Banyuwangi) bernama Bhre Wirabhumi.
Dalam penulisan China, perang ini disebut terjadi antara dua raja, yakni Raja Barat dan Raja Timur di Zhua Wa (Jawa).
Di tengah perang, Cheng Ho mengirimkan 170 pasukannya ke dekat Semarang. Malang, Wikramawardhana yang menganggap pasukan tersebut adalah bala bantuan Bhre Wirabhumi, langsung menghabisi 170 tentara Cheng Ho tersebut.
Saat itu, Cheng Ho berlayar bersama 27 ribu pasukannya. Andai dia mau, Cheng Ho bisa saja menyerbu Majapahit, dan menghukum Wikramawardhana atas kesalahannya.
Namun, Cheng Ho adalah seorang pemimpin yang cinta damai. Alih-alih menyerbu Majapahit, dia malah memaafkan Wikramawardhana. (bpc4)