BERTUAHPOS.COM – Teka-teki mengapa koruptor lebih suka menerima uang korupsi dalam bentuk uang tunai diungkap oleh eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap.
Yudi mengungkapkan salah satu yang menjadi alasan mengapa para koruptor lebih suka menerima uang hasil korupsinya dalam bentuk tunai agar tidak mudah terlacak.
“Karena kalau dimasukkan kedalam rekening tentu bisa dicari aliran transaksinya dengan sistem investigasi ‘Follow The Money,” katanya, Rabu 30 November 2022.
Terlebih lagi jika para koruptor tersebut masih menggunakan bank yang ada di Indonesia, maka aliran transaksi akan lebih mudah terlacak.
Begitu juga jika para koruptor menggunakan bank yang ada di luar negeri, hal ini masih bisa terlacak karena Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTK) memiliki jaringan untuk saling memberikan informasi.
“Intinya kalau masih pakai transaksi perbankan itu akan sangat mudah dilacak,” terangnya.
Yudi juga mengungkapkan para koruptor senang menerima dengan uang tunai karena uang hasil korupsi bisa langsung tersaji di depan matanya, hal ini lantaran para koruptor juga tidak ingin menjadi korban penghianatan.
Dengan menerima uang secara tunai, para koruptor bisa langsung menggunakan uang hasil korupsinya itu untuk keperluan pribadinya, keluarga dan juga memberikan uang itu kepada orang lain juga.
“Itulah kenapa sebabnya ketika terjadi operasi tangkap tangan atau penyitaan ketika penggeledahan banyak ditemukan uang tunai, itu karena koruptor senang dengan uang tunai. Karena uang tunai lebih fleksibel untuk kemana saja,” tutupnya.