BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Kendati memasuki pekan pertama Februari 2016, Badan Urusan Logistik (Bulog) Pekanbaru tak kungjung salurkan raskin di Pekanbaru. Padahal ada 22.741 Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Manfaat (PM) yang menantikan distribusi beras murah tersebut tiap bulannya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Operasional Bulog Riau Kepri, Tomy Despalingga membenarkan hal itu. Kepada kru bertuahpos.com, dirinya menjelaskan raskin sengaja tidak disalurkan karena masih menunggu Surat Perintah Alokasi (SPA) dari Wali Kota Pekanbaru.
“Memang belum kita salurkan. Masih dalam proses administrasi, menunggu SPA dari Wali Kota Pekanbaru,” sebut Tomy, Rabu (03/02/2016).
Dijelaskan Tomy, jika dalam waktu dekat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyerahkan SPA, pihaknya langsung salurkan raskin. “Kalau minggu ini diantar, kita siap salurkan,” tuturnya.
Tomy menambahkan untuk Pekanbaru rencananya raskin yang disalurkan untuk dua bulan sekaligus. “Karena Januari sudah lewat, kemungkinan kita langsung salurkan sampai Februari,” katanya.
Untuk jatah raskin Pekanbaru 2016 masih sama dengan tahun sebelumnya. Dengan pagu 341.115 kg tiap bulan atau 4.093.380 Kg selama 2016. Raskin tersebut diperuntukkan bagi 22.741 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Masing- masing RTS diberikan jatah raskin sebanyak 15 kilogram perbulan dengan harga Rp1.600/kg.
Saat ini sebagai bentuk antisipasi gejolak harga Bulog bekerjasama dengan Dina’s Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru melaksanakan operasi pasar. Seperti yang disediakan di depan halaman Kantor Bulog Riau Kepri dengan harga Rp 8.400 per kg.
Untuk stok beras di gudang-gudang Bulog Riau Kepri saat ini masih ada 25 ribu ton. Dengan perkiraan ketahanan pasokan hingga lima bulan ke depan. Ditambah dengan cadangan beras 11 ribu ton yang di sediakan bulog dari Vietnam dan Thailand.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sudah mengajukan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau Februari ini untuk jumlah alokasi dua bulan sekaligus. “Kami sudah ajukan surat alokasinya ke Bulog untuk bulan Januari-Februari,” ungkap Kabag Perekonomian Pekanbaru, Kendi Harahap.
Menurut Kendi, pihaknya melakukan pengajuan alokasi ini seiring sudah ditetapkannya pagu anggaran raskin secara nasional oleh Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Kendi menganalisanya, saat ini RTS sudah mulai kehabisan stok setelah penyaluran terakhir dilakukan Desember lalu. Sehingga dikhawatirkan mereka akan membeli beras ke pasar dengan harga normal tanpa subsidi. (Riki)