BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Indonesia dalam ancaman hiperpandemi. Indonesia berpotensi mengalami hiperpandemi menurut Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Hal ini disebabkan kasus covid-19 yang mulai terkendali di Tanah Air. Meski demikian, saat ini masih banyak masyarakat yang bingung dengan istilah hiperendemi dan tidak bisa membedakannya dengan epidemi.
Dicky Budiman, mengatakan situasi hiperendemi di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, menurut dia, ini adalah waktu yang tepat untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi kepada publik terkait hal tersebut.
Pasalnya pada situasi pandemi covid-19 seperti ini, kesehatan menjadi fokus bersama yang penting untuk diketahui dan dicegah potensi masalahnya.
Lebih lanjut Dicky mengatakan salah satu dasarnya adalah memahami definisi atau istilah hiperendemi. Ia pun coba memberikan penjelasan terkait epidemi dan hiperendemi.
“Pertama epidemi adalah satu istilah yang digunakan secara umum untuk mendeskripsikan atau menggambarkan setiap masalah yang berkembang atau tumbuh di luar kendali atau tak terkendali,” jelasnya.
“Kenapa disebut masalah? Karena epidemi ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, hal di luar kesehatan juga disebut dengan epidemi,” kata Dicky kepada MNC Portal, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Dia menyontohkan, misalnya epidemi diabetes, atau obesitas di negara maju, atau epidemi kurang gizi di negara berkembang. Kondisi tersebut masuk epidemi.
Selain itu, epidemi dalam kaitan kesehatan seringkali didefinisikan sebagai outbreak atau wabah penyakit yang terjadi di wilayah luas.
“Misalkan di kawasan Asean, atau subtropis yang memberikan dampak tak terkecuali pada semua populasi. Kejadian epidemi mengartikan bahwa secara aktif penyakit tersebut menyebar. Kalau pandemi dikaitkan dengan penyebarannya secara transnasional (tidak dibatasi oleh negara) jadi seluruh dunia bisa terinfeksi. Inilah yang harus dijadikan dasar pengetahuan,” lanjutnya. (bpc2)