BERTUAHPOS.COM — Grup WhatsApp dan media sosial dihebohkan dengan video penculikan. Dalam video itu disebutkan bawah aksi penculikan anak terjadi di Pekanbaru.
Video ini beredar di tengah ramainya pemberitaan kasus penculikan terhadap anak-anak yang diduga terlibat dalam sindikat penjualan organ tubuh.
Bersamaan dengan video yang disebar itu dibuat narasi yang berbunyi; Berita terkini: Barusan kejadian di daerah bambu kuning, kulim, pekanbaru ada penculikan anak umur 3 tahun yang gagal, ketahuan oleh masyarakat.
Aparat kepolisian di Kota Pekanbaru telah melakukan penelusuran terhadap keaslian video viral penculikan anak tersebut, dan disimpulkan bahwa informasi yang ada di dalamnya adalah tidak benar alias hoax. Kejadianya benar, namun lokasinya bukan di Pekanbaru melainkan di Pontianak.
“Masyarakat jangan terlalu cepat menyebarkan video yang belum pasti. Video penculikan anak itu kejadiannya bukan di Pekanbaru. Namun kita harus waspadai kejadian serupa terjadi di tempat kita,” jelas ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes DR Pria Budi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan mengatakan hal yang senada. Dia menyebutkan, video yang beredar di WhatsApps terjadi di Pulau Kalimantan. “Tidak ada kejadian penculikan anak di Pekanbaru, narasi di video itu hoax,” kata Andrie.
Andrie mengaku sudah melihat isi video itu. Dalam keterangan video tersebut yang manyatakan aksi penculikan anak di Pekanbaru digagalkan. Setelah mendapat video itu, Andrie langsung menelusuri. Hasilnya, ternyata kejadian dalam video itu di Pulau Kalimantan.
Dia menambahkan, ada beberapa video, pertama video berdurasi 0,18 detik yang menggambarkan situasi anak-anak menangis yang diduga menjadi korban penculikan.
Kemudian ada juga video yang berdurasi 0,28 detik, yang memperlihatkan tampak seorang perempuan memakai baju motif kotak warna merah yang diduga sebagai pelaku penculikan.
Andrie mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru agar tidak sembarangan men share video yang belum tentu kebenarannya. “Jangan ikut-ikutan membagikan video yang belum pasti kejadiannya dan belum pasti lokasinya. Karena itu bisa menimbulkan keresahan bagi masyarakat lainnya,” ujarnya.***