BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hari ini, tepat tanggal 21 April merupakan Hari Kartini. Hari dimana memeperingati dan menunjung tinggi sosok Ibunda R.A Kartini dan untuk semua perempuan-perempuan di Indonesia.
Hal itu disetujui oleh Neta selaku pekerja swasta, “Hari ini cuma tanggal penetapan hari peringatannya saja. Namun untuk tetap mengenang dan menunjung tinggi sosoknya tidaklah hanya hari ini aja,” ungkapnya kepada kru Bertuahpos.com, Kamis (21/04/2016).
Neta menambahkan, perayaan Hari Kartini tidaklah hanya semata ucapan saja. Namun dirinya menginginkan ada sebuah event atau kegiatan yang bertemakan wanita atau mengutamakan wanita.
” Di Kota tempat saya tinggal sebelumnya, peringatan hari Kartini ada semacam kegiatan yang memang mengutamakan wanita. Disini berharap juga ada event seperti itu, seperti sosialisasi khusus wanita,” tambahnya.
Namun, sosok R.A Kartini dimata Neta bukanlah seorang Pahlawan yang berjuang untuk Negeri Indonesia. Namun sosoknya dapat disebut tokoh yang sangat dihargai dan dihormati karena jasanya yang telah merubah zaman emansipasi wanita pada saat itu.
“Dia bukan pahlawan. Namun lebih tepatnya tokoh yang membela wanita, menjunjung tinggi wanita. Dan lebih pantas dikatakan sosok tokoh yang harus dicontoh karena beliau yang merubah zaman emansipasi wanita tersebut,” ujarnya.
Begitu pula yang disampaikan oleh Reni, selaku karyawan swasta di suatu perusahaan. Ia mengharapkan untuk wanita saat ini lebih menjaga kehormatannya sebagai wanita, terutama bagi para remaja.
“Menjaga kehormatannya itu yang penting, bagi para orang tua yang mempunyai remaja putri tidak salah mendidik dan membebaskan,” harapnya.
Tidak hanya itu, untuk wanita zaman sekarang diharapkan supaya lebih kreatif dalam menciptakan ide-ide dan kreasi-kreasi baru dan tidak bergantung pada lelaki bagi yang sudah berumah tangga.
“Jadilah ibu-ibu yang kreatif dan berinovasi, tidak hanya diam dirumah. Ciptakan ide-ide yang membangun dan bermanfaat untuk orang banyak,” sebutnya.
Untuk pemerintah, sangat diharapkan lebih memperhatikan wanita-wanita yang tertindas, seperti kasus-kasus wanita yang menjadi korban tindakan yang membahayakan dirinya.
“Menjadikan wanita sadar akan kodratnya dan tidak menyimpang seperti banyak kasus wanita penyuka sesama jenis. Untuk itu pemerintah selain memperhatikan wanita dalam kasus-kasus, juga  lebih banyak sosialisasi tentang penyimpangan yang terjadi pada wanita yang terjadi saat ini,” paparnya.
Penulis: Dilla