BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Wakapolres Pekanbaru Sugeng Putut Wicaksono kepada bertuahpos.com menyangkal adanya kabar yang menyebutkan bahwa musibah terbakarnya Ramayana Pekanbaru, menelan korban sebanyak 17 orang.
“Yang benar itu dua orang Damkar kena pecahan kaca dan barang-barang. Tidak benar adanya korban 17 orang itu,” katanya, Rabu (9/12/2015).
Pihak kepolisian sendiri saat ini masih belum berani masuk kedalam untuk melihat keadaan apakah ada korban atau tidak dalam peristiwa kebakaran tersebut.
“Selain itu, dari keterangan pihak Damkar juga belum melihat adanya korban,” jelasnya.
Menurut keterangan Putut, sebanyak 900 lebih kios terbakar dalam kejadian tersebut. Selain itu, damkar juga telah menurunkan 25 unit mobil, baik itu dari provinsi, Chevron, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta dari Badan Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (BPKPB).
“Untuk sementara ini kita tidak mengetahui penyebabnya apa maupun kerugian. Yang jelas untuk saat ini semuanya masih melakukan pemadaman,” katanya lagi.
“Saat ini untuk mengetahui penyebab kebakaran di Ramayana, tim Laboratorium forensik dari Sumatera Utara sedang dalam perjalanan untuk mengetahui penyebab kebakaran,” ujar Putut.
Saat ini, pihak BPKPB masih melakukan pemadaman Ramayana yang masih terbakar. Bahkan mobil damkarpun silih berganti untuk mengisi air pemadaman api.
Lebih dari 18 jam Ramayana yang terletak di jalan Sudirman, Pekanbaru belum berhasil dipadamkan. Pantauan dilapangan, bagian samping ramayana sudah hangus dilalap si jago.
Menurut keterangan Kabid Pemadam Kebakaran Faisal Hendri kepada bertuahpos.com, Rabu (9/12/2015) mengatakan, 20 mobil damkar sampai saat ini masih stand by di Ramayana.
“Api sekarang masih didalam di lantai dua, 20 unit bantu pemadaman termasuk dari Chevron,” katanya.
Yang menjadi kendala dalam upaya pemadaman oleh pihak Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (BPKPB) mengatakan strukrut bangunan tidak ada ventilasi udara menyebabkan udara berkumpul di dalam sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
“Maka dari pada itu, kita menyiapkan alat untuk petugas berupa masker, tabung oksigen, dan peralatan lainnya untuk mengupayakan pemadaman di dalam,” katanya lagi.
Selain mendapat bantuan mobil dari Chevron, Dinas Kebersihan dan Pertamanan memberikan bantuan dalam bentuk dua mobil tangki air dan 1 mobil tangga.
“Bantuan ini sendiri datang pagi tadi, cukup membantu memang dalam upaya pemadaman,” jelas Faisal.
Meskipun memiliki Hydran yang terletak di di komplek Ramayana tersebut, Faisal menanbahkan tidak bisa menggunakannya lagi. “Awalnya memang hidup, tapi setelah digunakan mati, tidak tahu apa penyebabnya,” jelasnya lagi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BPKPB masih melakukan upaya pemadaman Ramayana. (Iqbal)
Â
Â
(iqbal)