BERTUAHPOS.COM — Dalam kurun waktu dua pekan di bulan Februari 2023, pilot militer Amerika Serikat menembak jatuh empat benda misterius yang terlihat di langit AS dan Kanada.
Militer mengidentifikasi objek pertama sebagai balon mata-mata Tiongkok setinggi 60 meter, melayang sekitar 60.000 kaki di atas Alaska pada akhir Januari.
Tiga objek lainnya, termasuk berbentuk silinder seukuran mobil yang ditembak jatuh di atas wilayah Yukon yang dingin di Kanada dan objek oktagonal aneh yang ditembakkan ke perairan Danau Huron.
Ketiganya tetap tidak teridentifikasi dan telah hancur dalam penembakan pada 9 dan 12 Februari 2023.
Menurut pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers, Senin 13 Februari 2023, ketiga Unidentified flying object (UFO) itu disebut tidak secanggih balon mata-mata Cina.
“Namun, mereka terbang di wilayah udara yang digunakan oleh pesawat komersial, yang menambah risiko keamanan,” kata pejabat tersebut.
Sejumlah insiden tersebut membuat banyak orang bertanya mengapa pemerintah AS tiba-tiba mendeteksi dan menghancurkan begitu banyak objek tak dikenal di wilayah udara AS dan Kanada.
Apakah ada lebih banyak UFO di sana daripada biasanya, atau kemampuan militer sudah semakin meningkat dalam melacaknya?
Menurut pejabat pemerintah AS, setelah mendeteksi balon pengintai Cina pada akhir Januari, militer sengaja memperluas pencarian untuk objek asing pada ketinggian yang serupa. Upaya itu rupanya berhasil.
“Kami telah meneliti lebih dekat wilayah udara kami di ketinggian ini, termasuk meningkatkan radar kami, yang setidaknya dapat menjelaskan sebagian peningkatan objek yang telah kami deteksi selama sepekan terakhir,” kata asisten Menteri Pertahanan AS untuk Homeland Defense and Hemispheric Affairs, Melissa Dalton pada Ahad, 12 Februari 2023.
Profesor keamanan internasional di Universitas Boston sekaligus pensiunan letnan jenderal Angkatan Udara AS, Jack Weinstein menilai setelah militer berhasil melacak balon mata-mata selama beberapa hari, mereka mempelajari cara terbaik untuk mendeteksi objek serupa pada ketinggian yang sama.
“Hal itu sebelumnya luput dari perhatian,” katanya kepada Live Science.
Sementara militer belum mengidentifikasi tiga objek yang ditembak jatuh, pemerintah AS dan Kanada menduga mereka bagian dari upaya mata-mata asing seperti balon udara Cina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan, Cina telah mengawasi AS dengan balon mata-mata selama beberapa tahun, setidaknya sejak administrasi mantan Presiden Donald Trump. Hanya saja, benda itu belum pernah terdeteksi sebelumnya.
Di sisi lain, Cina telah mengklaim bahwa AS telah menerbangkan balon mata-mata ke wilayah udara mereka lebih dari 10 kali sejak Januari 2022.***