BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Badan Urusan Logistik (Bulog) mengeluhkan maraknya praktek ijon di Riau. Hal itu menyebabkan Bulog tidak maksimal serap beras dari petani lokal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Humas Bulog Divre Riau dan Kepri. “Pembelian beras petani lokal masih pakai sistem ijon. Sementara Bulog masih cash carry,†Selasa (29/11/2016).
Sistem ijon yakni jual beli yang belum siap untuk di panen. “Jadi ada swasta yang memodali atau membeli padi petani terlebih dahulu. Nah, ketika panen tidak ada lagi jatah untuk Bulog karena sudah dibeli semua bahkan sebelum panen,†jelas Hendra.
Selain itu penyebab serapan beras petani lokal tidak maksimal dikarenakan Harga yang ditawarkan swasta lebih tinggi. “Kalau kita mengacu pada Harga Pokok Pembelian (HPP) pemerintah yakni Rp 7.300 per kilogram. Harga di atas itu tidak bisa kita beli,†jelasnya.
Hingga penghujung November ini, Bulog Divre Riau Kepri sudah menyerap beras petani lokal 1.075 ton, naik tipis sedikit dari tahun 2015 yang terserap 1038 ton. “Tahun 2016 awalnya ditargetkan 5 ribu ton beras lokal, namun kemudian direvisi menjadi 3 ribu ton,†jelas Hendra.
Mengingat masih tersisa satu bulan lagi, Hendra optimis serapan beras lokal Riau masih bisa ditingkatkan. Daerah yang menjadi lumbung padi di Riau seperti Siak, Pelalawan, Rohil, termasuk juga Kampar.
Penulis: Riki