BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Tiga sekolah binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menerima penghargaan Adiwiyata 2024 atas keberhasilan dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penghargaan ini juga sebagai apresiasi kepada sekolah-sekolah yang menerapkan praktik lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Alue Dohong di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jakarta, Rabu (2/10/2024). Ada 720 sekolah yang mendapat penghargaan yang terdiri dari 208 sekolah mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri dan 512 sekolah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional.
Ketiga sekolah di bawah naungan Yayasan Kerinci Citra Kasih (YKCK) binaan RAPP yang meraih penghargaan tersebut adalah SD Global Andalan Pangkalan Kerinci yang meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri, SD Global Andalan Estate Baserah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, dan SD Global Andalan Estate Logas meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.
Head of School di Sekolah Global Andalan Djuwita Ratna, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diperoleh serta turut bangga kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk partisipasi dari orang tua siswa dalam mendukung generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian sekolah kami dalam meraih penghargaan Adiwiyata. Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh warga sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua, yang bersama-sama berkomitmen menjaga dan melestarikan lingkungan,” sebut Djuwita.
Lebih lanjut, Djuwita menegaskan bahwa program-program lingkungan yang telah diterapkan akan terus dikembangkan. Menurutnya, Komitmen sekolah terhadap kelestarian lingkungan bukan hanya sebatas kegiatan sekolah, tetapi merupakan bagian penting dari budaya yang ingin dibangun di kalangan siswa.
“Kami akan terus mempertahankan program-program berwawasan lingkungan dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam kepada generasi muda. Penghargaan ini bukanlah akhir, tetapi justru menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan upaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” ungkap Djuwita.
Penghargaan Adiwiyata ini diberikan kepada sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA maupun Madrasah yang memenuhi kriteria dalam Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 53 tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.
Penilaian untuk penghargaan ini didasarkan pada komitmen sekolah dalam menerapkan Program GPBLHS secara berkesinambungan. Aspek-aspek yang dinilai mencakup perilaku ramah lingkungan hidup, kebersihan, pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air dan energi, serta pemberdayaan kader Adiwiyata yang diintegrasikan dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengungkapkan, kader Adiwiyata merupakan Agent of Change Indonesia. Program ini diharapkan mampu menjadi dasar bagi Indonesia untuk percepatan target Suistainable Development Goals (SDGs).
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan kita dapat menciptakan kader Adiwiyata yang akan menjadi agents of change atau agen perubahan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Alue berharap program Adiwiyata hingga program nasional “Indonesia’s FOLU Net Sink 2030” dapat dilanjutkan pada masa pemerintahan berikutnya. Menurutnya, program tersebut memiliki dampak yang luar biasa.
“Kita ingin program-program yang memiliki impact luar biasa, sangat strategis, termasuk Adiwiyata seperti ini kan harus terus dilanjutkan ya oleh pemerintahan baru,” tutup Alue.***