BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bank Indonesia [BI] menyatakan bahwa isu uang palsu bukan menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan di Riau untuk saat ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri menjelaskan, rata-rata dalam setahun tercatat hanya sekitar 200 lembar uang palsu.
“Dalam 1 tahun rata-rata sekitar 200 lembar. Jadi uang palsu sejauh ini bukan menjadi isu yang mengkhawatirkan di Riau,” katanya di Pekanbaru.
Dia menambahkan, untuk 200 lembaran uang palsu yang tercatat di BI, juga tidak diketahui secara pasti sumbernya dari mana.
Asral menyebut, uang palsu itu terdeteksi pada saat ada nasabah melakukan penyetoran uang di teller bank, lalu pihak bank melakukan pengecekan terhadap keasilan uang tersebut.
“Jadi setelah mereka cek, misal dari Rp1 juta, ada selembar uang yang diindikasi palsu. Lalu pihak bank melakukan konfirmasi ke BI. Setelah di cek BI, ternyata benar itu uang palsu, maka langsung diamankan,” jelasnya.
Menurut catatan BI, rata-rata jenis uang yang banyak dipalsukan adalah rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. Sedangkan untuk nilai yang kecil, hampir dikatakan tidak ada.
Hal ini, kata Asral, dapat dilihat bahwa para pelaku pemalsuan uang ingin mendapatkan keuntungan lebih dengan nilai uang yang dipalsukan.
“Kalau mereka memalsukan uang pecahan kecil, tentu ditukar juga dengan nominal kecil. Makanya yang banyak dipalsukan iu pecahan Rp50.000 dan Rp100.000,” sebutnya.***