BERTUAHPOS.COM — Balon udata mata-mata milik Chinya diduga mampu mencuri data intelijen Amerika Serikat secara real time.
Pemerintah AS pada 3 April 2023, tak dapat mengonfirmasi laporan itu setelah balon udara mata-mata tersebut melayang di atas situs militer sensitif di awal tahun 2023.
“Analisis terhadap balon mata-mata itu masih berlangsung,” bunyi keterangan resmi pemerintah AS sebagaimana dilaporkan NBC News, dikutip Selasa, 4 April 2023.
Menurut keterangan dari 2 pejabat senior AS dan 1 mantan pejabat senior, bahwa balon udara China itu dapat mengirimkan data ke Beijing secara real time. Meskipun ada upaya pemerintah AS untuk mencegahnya.
Kondisi ini tentu saja akan melanjutkan kritik Partai Republik terhadap Presiden Joe Biden karena menunggu balon mencapai lokasi aman sebelum menembaknya hingga jatuh.
Gedung Putih dan Pentagon menjawab bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi akun tersebut. Pentagon mengatakan, para ahli masih menganalisis puing-puing yang dikumpulkan dari balon setelah ditembak jatuh pada 4 Februari.
“Saya tidak dapat mengonfirmasi bahwa ada transmisi waktu nyata dari balon ke (China) saat ini. Itu adalah sedang kami analisis sekarang,” kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh.
Kementerian Luar Negeri China di Beijing dan Kedutaan Besar China di Washington tidak menanggapi permintaan komentar.
Balon mata-mata itu terbang selama seminggu di atas Amerika Serikat dan Kanada sebelum militer AS menembak jatuh di lepas pantai Atlantik atas perintah Biden.
Sementara Reuters sebelumnya sudah melaporkan bahwa pejabat AS percaya kalau balon itu terkoneksi dan dikendalikan Beijing.
Balon itu juga mampu bermanuver saat terbang di atas Amerika Serikat.***