BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Pekanbaru memprediksikan kemarau panjang 2016 tidak jauh berbeda dengan kondisi kemarau pada tahun 2015.
Kepala BMKG Stasiun Kota Pekanbaru Sugarin menjelaskan, akhir bulan Desember 2015 ini Riau sudah mamasuki musim kemarau, selama dua bulan. Arah angin diprediksikan dari Selatan ke Utara.
“Jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten pesisir, seperti Kabuapaten Bengkalis dan Meranti, maka Pekanbaru kemungkinan akan kembali diselimuti asap pekat,” katanya, kepada bertuahpos.com, disela-sela kehadirannya dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Riau, di Gedung Daerah, Kamis (10/12/2015).
Selanjutnya memasuki bulan Maret hingga Mei, Riau memasuki musim penghujan, selama 3 bulan. Kemudian Juni hingga September 2016 musim kemarau panjang kembali melanda Riau. Dengan pusat arah angin yang berlawanan. Jika Provinsi Sumatra Selatan kembali mengalami kebakaran hutan, makan kecenderungan Provinsi Riau juga akan kembali dipapar asap.
“Kalau tahun ini asap lagi, memang sudah kebangetan itu. Prediksi ini setidaknya sudah memberikan gambaran kepada Pemerintah Provisnsi Riau agar bisa melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Sugarin.
Ringkasan catatan bencana kabut asap yang melanda Riau selama 18 tahun, sudah cukup membuat masyarakat Riau gerah. Bencana ini bahwa menjadi perbincangan publik nasional. Bencana kabut asap yang melanda Riau tahun 2015 harusnya bisa menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi Riau agar musibah itu tidak terulang kembali di tahun depan.
Tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat Riau, bahkan hampir semua sektor di Riau kena imbasnya, bahkan sektor terpenting penggerak perekonomian Riau mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Bank Indonesia (BI) Kantor Cabang Wilayah Riau dalam hasil survei singkatnya menyebutkan bahwa sektor penting penggerak perekonomian itu mengalami kerugian yang tidak sedikit. Terutama pebisnis yang bergerak di bidang maskapai dan jasa pengiriman barang dan kargo.
Perekonomian Riau dalam III semester bertutut-turut menunjukkan tren penurunan. Bencana asap menjadi salah satu penyebabnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Riau juga mencatat bahwa deflasi yang terjadi di Riau juga disebabkan oleh masalah yang sama. Sehingga membuat daya beli masyarakat cenderung menurun. (Melba)