BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tidak lama lagi tahun 2015 akan segera berganti. Walikota Pekanbaru mengatakan di tahun ini terasa berat selama pemerintahannya.
Bukan karena soal polemik kebijakan seperti Peraturan Daerah (Perda) retribusi parkir atau musibah kabut asap yang kerap melanda. Melainkan dampak dari resesi ekonomi.
Hal itu disampaikan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT usai menjadi inspektur upacara di halaman kantornya. “Tahun 2015 ini merupakan tahun yang berat, terutama akibat resesi ekonomi. Tetapi tidak hanya kita tetapi seluruh Indonesia,†sebutnya, Rabu (30/12/2015).
Firdaus MT mengatakan dengan adanya resesi ekonomi pergerakan ekonomi tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Sebut saja pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pekanbaru dari sektor pajak masih jauh dari target yang diincar.
“Ini semua mendapat goncangan yang sangat hebat. Hasil dari diskusi bersama teman-teman kementerian serta plt Gubernur Riau menyampaikan ini hanyalah awal. Tahun yang akan dating akan lebih seru lagi,†katanya.
Hal itu seiring dengan mulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2016. “Tentunya perlu kewaspadaan dan kesiapan masyarakat bersinergi menghadapi ini,†katanya.
Namun Firdaus MT bersyukur serapan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2015 sudah mencapai diatas 90 persen. “Serapan kita bagus. Tapi tahun 2016 kita akan melakukan percepatan pembangunan dan insfrastruktur. Sehingga uang pemerintah perputaran uangnya di masyarakat lebih cepat,†katanya.
Seperti diketahui secara keseluruhan untuk pelaksanaan kegiatan fisik dilingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru yang ditahun 2015 ini sudah terealisasi sebanyak 91 persen dengan serapan dana baru sekitar 67,6 persen.
“Realisasi kegiatan tahun ini sudah terbilang tinggi bisa mencapai 91 persen, untuk serapan dana masih rendah karena bisa jadi masih ada yang dalam proses pembayaran atau sudah dicairkan namun belum masuk dalam laporan kita, ujar Asisten II Sekda kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi.
Total APBD Kota Pekanbaru tahun 2015 setelah perubahan berjumlah Rp 3,1 triliun dengan Rp 1,8 triliun dialokasikan untuk membiayai kegiatan fisik dan non fisik. Berarti ada 8 persen kegiatan fisik yang masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 tidak terlaksana. Sehingga dipastikan Rp 10 miliar jadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA). (Riki)