BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau sudah menetapkan status siaga darurat Kerhutla sejak Selasa kemarin hingga 31 Oktober 2020 mendatang. Selanjutnya masih ada langkah-langkah lain yang juga perlu disegerakan.
Namun, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger upaya yang paling penting untuk disegerakan yakni meminjam helikopter untuk kebutuhan operasional.
“Helikopter itu akan kami pakai untuk operasional seperti patroli dan bom air. Sementara ada proses dan tahapan yang harus kami lewati untuk mendapatkan helikopter itu. Makanya, penting untuk disegerakan,” kata Edwar kepada bertuahpos.com Rabu, 12 Februari 2020.
Edwar mengatakan pihaknya sudah menyiapkan surat peminjaman helikopter itu kepada BNBP. Dia memastikan dalam pekan ini surat tersebut sudah akan dilayangkan ke pusat.
Menurut Edwar Sanger, semakin cepat proses peminjaman helikopter itu dilakukan maka semakin baik. Mengingat masalah Karhutla tidak bisa diprediksi. Oleh sebabnya, kebutuhan untuk kegiatan operasional juga dianggap mendesak.
Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan hal yang sama. Bahwa setelah status siaga darurat Kerhutla ditetapkan tingkat provinsi, pihaknya akan langsung memproses untuk peminjakan helikopter.
“Setelah ini (status siaga darurat Kerhutla), pusat akan menyiapkan heli dan pesawat untuk dilakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC), dan semua hal-hal yang dibutuhkan oleh Riau,” sebutnya.
Dijelaskan Syamsuar, dengan langkah-langkah yang sudah dilakukan, diharapkan masalah Karhutla di tahun 2020 bisa ditekan (diatasi) dengan baik. “Tergetnya, ya tentu saja tidak lagi ada asap tahun ini,” katanya. (bpc3)