“Kalau yang ada sekarang dari mesin lama. Hidupnya cuma malam. Kalau siang tak hidup (listrik). Kabel dan tiang sudah terpasang sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi sampai sekarang memang belum menyala, makanya warga banyak yang tanya,” kata Khaidir, warga yang berdomisili di Dusun Pisang, Desa Simpang Gaung, Inhil, Riau kepada bertuahpos.com.
Desas desus mengenai kapan listrik di desa itu akan dialiri sudah sering didengar warga. “Ada yang sebut sebulan setelah pemasangan jaringan, fasilitas listrik 24 jam bisa langsung dinikmati warga. Tapi sampai sekarang tidak juga,” ujar Adi, warga yang juga bermukim di desa itu.
Informasi lain yang beredar, aliran listrik baru akan disalurkan ke rumah-rumah warga pada saat Ramadan nanti. Namun kabar tersebut sejauh ini belum terkonfirmasi sehingga tak bisa menjadi pegangan masyarakat di sana.
Menanggapi masalah ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman menjelaskan, hal ini bisa saja disebabkan masalah koneksi dengan sumber yang mengaliri listrik.
“Berarti belum konek dengan sumber utamanya. Mungkin ada masalah lain. Biasanya kalau sudah terpasang (terhubung) semua jaringan, biasanya langsung dihidupkan listriknya,” ujarnya.
Di Kabupaten Inhil, Riau, memang masih banyak desa dan kelurahan belum teraliri listrik. Berdasarkan data elektrifikasi dari Pemprov Riau, total Ratio Elektrifikasi (RE) di provinsi ini sudah 95,92 persen, hingga Desember 2018 lalu. Namun masih ada sebanyak 74 dari 1.859 desa dan kelurahan, belum teraliri listrik, didominasi oleh desa dan kelurahan di Kabupaten Inhil.
Inhil merupakan daerah dengan tingkat pelayanan listrik terendah, yakni baru mencapai 77,64 persen dari 236 desa dan kelurahan. Sedangkan daerah lain seperti Dumai, Kuansing, Pekanbaru, sudah teraliri listrik 100 persen.Â
Indra mengatakan, soal masih banyaknya desa dan kelurahan yang belum dialiri listrik di kabupaten Inhil lantaran memang geografisnya lebih sulit jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Provinsi Riau.
“Untuk memasukkan tiang listrik saja harus lewat sungai. Tiang-tiang beton itu diikat dengan drum kosong baru ditarik di dalam air. Itupun kalau air pasang. Kalau air surut, terpaksalah istirahat dulu, nunggu air pasang. Begitulah kondisinya. Karena masalah geografis saja,” ujar Indra.
Indra menambahkan dalam waktu dekat dari 74 desa dan kelurahan yang belum teraliri listrik dalam waktu dekat akan diresmikan 30 desa oleh gubernur Riau. Artinya, hanya tinggal 44 desa lagi di Riau yang belum teraliri listrik, terbanyak masih di Kabupaten Inhil, Riau. (bpc3)