BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hingga saat ini realisasi Operasi Pasar Khusus Cadangan Beras Pemerintah (OPK-CBP) Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) masih minim. Padahal alokasi operasi pasar ini akan ditutup pada 29 Januari 2015.
Â
Untuk itu Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary menawarkan solusi. Agar program ini bisa maksimal dan tepat sasaran, ia menyarankan untuk kelompok masyarakat mengajukan permintaan OPK CBP dengan menyertakan nama-nama penerima manfaat yang sama dengan rumah Tangga Sasaran (RTS) raskin.Â
Â
“Jadi bisa melalui kelompok masyarakat, siapa yang diamanahkan. Nanti ajukan ke kita, pasti direspon,” tuturnya.
Â
Tentunya berbeda dengan raskin, OPK CBP memakai sistem cash and carry. “Jadi program ini peruntukannya sama seperti raskin hanya saja sistemnya cash and carry, baru berasnya bisa kita salurkan,” terangnya, Kamis (22/01/2015).
Â
Sambung Faruq, untuk operasi pasar pihaknya sudah menyiapkan 4.385 ton untuk Riau dan Kepri. Jumlah tersebut diperuntukkan 292.388 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dengan harga tebus berasnya mencapai Rp1.600 per kilogram.Â
Â
Dari data pertengahan Januari  2015 lalu, OPK-CBP dari pemkab maupun pemko wilayah Riau Kepri baru sekitar 25 persen. Untuk itu dirinya mengharapkan pemerintah daerah (Pemda) secepatnya menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA). Agar bulog Riau kepri segera menindakanjuti pelaksanaan penyalurannya.Â
Â
“Karena ini untuk membantu masyarakat di saat harga beras di pasaran yang lebih mahal,” ujarnya. (riki)