BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan tidak ada perubahan pagu raskin 2016 dengan tahun sebelumnya. Selain itu jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) juga tetap.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Operasional Bulog Riau Kepri, Tomy Despalingga. “Tahun ini pagu raskin dan RTSPM sama dengan yang 2015, tetap,” katanya saat dihubungi kru bertuahpos.com.
Untuk pagu raskin tahun 2015 yakni 52.629.840 kg. Lalu ada sebanyak 292.388 jumlah RTSPM di seluruh Wilayah Riau dan Kepri. Yang mana masing-masing RTSPM berhak atas 15 kilogram (kg) raskin dengan harga terbus Rp 1.600 per kg.
Hanya saja kata Tomy saat ini pihaknya belum menyalurkan raskin tahun 2016. Disebabkan masih menunggu Surat Keputusan (SK) Wali Kota dan Bupati di kabupaten-kabupaten untuk pagu penyaluran raskin. “Kalau SK Pagu dari Gubernur sudah dapat, sekarang menunggu yang dari daerah. Kemungkinan akhir Januari ini sudah selesai semua,” sebutnya.
Jelang penyaluran raskin tersebut, pihaknya melakukan operasi pasar di beberapa daerah seperti Kota Pekanbaru, Dumai, Tanjung Pinang, dan Batam. Dengan harga penjualan Rp 8.400 per kilogram. “Sementara ini kita jual di beberapa titik. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi daerah yang mau operasi pasar bisa lapor ke Bulog,” sebut Tomy.
Selama operasi di awal tahun ini Bulog Riau Kepri tidak membatasi jumlah beras yang disediakan. “Pokoknya kita siapkan di mana yang membutuhkan kita siap salurkan. Prinsipnya stok beras di gudang kita aman sampai lima bulan ke depan,” jelasnya
Operasi pasar juga berguna mengantisipasi RTSPM raskin tidak membeli di beras komersil di pasaran. Yang dapat menganggu suplai atau stok beras dari pedagang. Sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga, akibat pasokan yang menipis.
“Kita selalu pantau itu dan juga berkoordinasi dengan Disperindag daerah. Dari akhir tahun 2015 sampai saat ini memang ada kenaikan harga beras. Tetapi belum signifikan. Namun begitu kita tetap melakukan operasi pasar, yang juga berguna mengantisipasi gejolak harga beras,” katanya. (Riki)