BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tahun 2015 menjadi tahun dengan catatan kelam, musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Tingginya angka luasan lahan yang terbakar bisa ditekan setahun setelah itu.Â
Namun upaya Pemprov Riau untuk melakukan antisipasi Karhutla masih berlanjut ke babak selanjutnya.Â
Triwulan I/2017 sudah usai. Sepanjang masa itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat sebanyak 335,5 hektare lahan di provinsi ini sudah hangus. Namun pemerintah mengklaim angka ini jauh lebih rendah jika dibanding dengan angka Karhutla 2 tahun yang lalu.
Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger mengatakan, 335,5 hektar luasan lahan yang terbakar pada periode triwulan I/2017 ini, memang bukan sebuah kategori sukses bagi pemerintah untuk menjamin Riau bebas dari Karhutla. Meski upaya pencegahan dan penanganan terus digalakkan.Â
Baca:Â Riau Butuh 5 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla Tahun Ini
BPBD Riau juga mencatat bahwa di periode sama pada tahun 2016 luasan lahan terbakar selisihnya hampir 80%. Sedangkan untuk hotspot terjadi penurunan sampai 83%.
Terparah memang di tahun 2014 lalu. Total luas kebakaran hutan dan lahan di Riau mencapai 23.000 hektare. Kondisi hampir serupa berlanjut sampai tahun 2015. Pada tahun 2016 sepanjang Januari hingga Oktober, menurut cacatatan BPBD luas lahan yang terbakar 3.902 hektare.Â
“Semua ini Allah yang punya kuasa. Saya hanya berupaya,” kata Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada bertuahpos.com, Selasa (23/5/2017).Â
Dia menegaskan hingga kini, koordinasi dengan instasi terkait yang terlibat dalam masalah pencegahan dan penanggulangan bencana Karhutla terus dilakukan.Â
Pemerintah juga yakin, dengan ditetapkannya status siaga darurat asap karena bencana Karhutla, pada Januari hingga April lalu dan diperpanjang pada awal Mei hingga September 2017 mandatang, akan membuat kerja penanganan bencana ini lebih terarah dan bisa terpetakan secara baik. (bpc3)