BERTUAHPOS.COM – Volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Rancangan APBN 2015 sementara ini disepakati oleh Badan Anggaran DPR sebesar 46 juta kiloliter, sama seperti APBN-P 2014.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menilai volume tersebut bisa saja tercapai jika pemerintah baru mengambil langkah untuk menaikan harga BBM subsidi.
“Kalau ada kebijakan kenaikan harga BBM subsidi itu (volume 46 juta kiloliter) bisa terpenuhi,” tuturnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2014).
Bambang menjelaskan, hal itu merupakan langkah utama agar kuota sementara yang disepakati tersebut tidak jebol.
“Utamanya sih kenaikan harga yang paling itu, mungkin ada upaya lain tapi harus ada kenaikan harga kalau mau segitu (46 juta kiloliter),” ucapnya.
Mengenai potensi penghematan anggaran dari kebijakan menaikkan harga BBM subsidi, kata Bambang, BBM subsidi jenis solar bisa membuat penghematan yang lebih besar.
“Karena solar lebih mahal harganya dibanding premium. Sehingga gap-nya lebih besar solar daripada premium,” ulasnya.
Sementara untuk disparitas harga subsidinya, sebut Bambang, solar bisa mencapai kisaran Rp5.000-Rp6.000 per liter, sedangkan premium hanya Rp4.000 per liter.
Lebih lanjut, tambah dia, untuk pengendalian jenis solar juga lebih sulit dibanding premium. “Untuk kendalikan volume juga lebih susah solar, karena kalau orang mau selundupkan ya solar lebih menarik lah,” tandasnya. (metrovtnews.com)