BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pakar politik, Saiman Pakpahan, menilai bentuk spanduk “lanjutkan” Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di beberapa SMA yang ada di Pekanbaru, adalah dosa politik terbesar yang pernah ada.
Kepada bertuahpos.com, Jumat (29/9/2017), Saiman menegaskan, ini dosa politik terbesar karena telah memanipulasi dunia pendidikan. Dalam penilaiannya, strategi politik yang digunakan tim sukses Arsyadjuliandi Rachman adalah strategi politik yang malas berfikir.
“Tim politik keliatan malas berfikir dengan memanfaatkan kondisi ini, ini akibat kekuasaan yang ia punya,” tegas Saiman.
Lanjut Saiman, dalam spanduk “lanjutkan” ini ada kondisi yang sengaja dimanipulasi tim politik Arsyadjuliandi Rachman untuk medapat keuntungan bagi petahana.
“Cerdaslah dikit jangan memanipulasi keadaan, ini keadaan dimanipulasi sedemikian rupa untuk kepentingan politik. Petahana punya kekuasaan menginstruksi kepala dinasnya untuk membuat surat edaran berupa spanduk. Ada usaha manipulasi. Ini jelas,” terang Saiman.
Saiman turut menjelaskan, spanduk yang ada di sekolah-sekolah tersebut sama dengan spanduk Arsyadjuliandi Rachman untuk maju di Pilgub Riau tahun 2018 mendatang.
Pesannya sama, satu dibungkus dengan isu pendidikan satu lagi lanjutkan, tapi sama-sama ada kata “lanjutkan”.
Baca:
Soal Spanduk ‘Lanjutkan’ Andi Rachman, LPA Riau: Itu Politik Murahan dan Harus Dilawan
Kepala SMAN 1 Pekanbaru Akui Pemasangan Spanduk “Lanjutkan” Instruksi Dinas Pendidikan
Guru SMAN 1 Pekanbaru Terkejut Ada Spanduk “Lanjutkan”
“Pesannya sampai. Jelas tembakannya pemilih pemula, karena jumlahnya banyak. Makanya ini jadi cara instan tim politik Arsyadjuliandi Rachman untuk mensosialisasikan kehendaknya,” kecewa Saiman. (bpc9)