BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru akan melakukan penutupan sekolah marjinal di Pekanbaru dianggap sebuah kebijakan yang tidak sia-sia. Dengan catatan pemerintah juga harus memberi solusi terbaik bagi siswa-siswa yang mengenyam pendidikan di sana.
Menurut Ardiastuti, seorang mahasiswa aktifis pendidikan di UIN Suska Riau, melakukan penutupan sekolah marginal harus ditinjau dari berbagai sisi. Pemerintah diminta untuk berfikir matang agar nasib siswa yang belajar di sekolah itu tetap mendapatkan perhatian terhadap pendidikannya.
“Nanti ditutup mereka tidak tahu harus sekolah di mana,” katanya kepada bertuahpos.com, Rabu (06/04/2016).
Dia menyebutkan ada banyak contoh selama ini, bahwa terkadang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kadang tidak memberi solusi. Jangan sampai dengan kebijakan pemerintah untuk menutup sekolah marjinal di Kota Pekanbaru, justru akan menambah daftar jumlah siswa yang putus sekolah.
Hingga saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran di Riau yang tidak layak. Jumlah itu kemungkinan besar bisa saja bertambah. Melihat hal itu kebijakan pemerintah yang menganggarkan sebanyak 20 persen dari anggaran pemerintah untuk pendidikan belum bisa menyentuh siswa yang berada di sekolah marjinal.
“Ini yang harus menjadi catatan khusus bagi pemerintah. Anggaran pendidikan besar, tapi dalam realisasinya masih belum maksimal. Jangan sampai wacara untuk menutup sekolah marjinal, justru menjadi penghambat bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan,” sambungnya.
Seperti diberitakan dibeberapa media sebelumnya, bahwa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi riau, Kamsol, sudah menerima laporan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terhadap rencana penutupan 4 sekolah marjinal di Kota Pekanbaru.
“Mereka sudah melakukan koordinasi dengan kita,” katanya. Namun demikian, Kamsol menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru harus segera membangun sekolah negeri, agar para siswa yang belajar di sekolah marjinal itu tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Dia menambahkan, terkait masalah itu, Pemerintah Provinsi Riau melipahkan sepenuhnya ke pihak kabupaten dan kota di Riau. Sistemnya bisa saja ditamung ke sekolah induk atau dibangunkan sekolah negeri baru.
Sebelumnya, ada 4 sekolah di Kota Pekanbaru yang saat ini tergolong dalam sekolah marjinal. Tiga diantaranya berada di Kecamatan Tenayan Raya, Jalan Badak Ujung, di wilayah Kecamatan Tampan. Menurut keterangan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengungkapkan di Pekanbaru setidaknya ada 283 siswa yang sekolah disekolah marjinal.
Penulis: Melba