BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berasal dari sekolah Islami, SMP Islam YLPI Pekanbaru mewajibkan bagi siswanya untuk hafal juz 30 sebagai syarat tamat dari SMP Islam YLPI Pekanbaru.
Selain mewajibkan, SMP Islam YLPI ini juga melakukan arahan bagi siswanya yang tidak bisa baca Quran untuk bisa baca Al-Quran, dengan cara menghadirkan guru agama yang pada bidang agama dan mengaji.
“Karena label Islami, jadi di sekolah ini yang tidak bisa baca Al-quran kami arahkan untuk bisa membaca Al-Quran yang secara gratis setiap hari Jumat. Dan dikelompokkan antara yang sudah bisa dan bagi yang tidak bisa baca Quran, kemudian juga ada guru yang mengajarkan mengaji, sehingga dari kelas satu naik kelas dua siswa sudah bisa membaca Al-Quran,” ungkap Hasmaida selaku Kepala Sekolah SMP Islam YLPI Pekanbaru, Jumat 4 Januari 2019.
Selain itu, SMP Islam YLPI ini dari masuk sekolah sudah ada tes untuk membaca Al-Quran kemudian dipisahkan bagi yang tidak bisa membaca dengan yang bisa membaca Al-Quran, “Itulah yang diarahkan untuk belajar Al-Quran, dengan pengenalan huruf-huruf Al-quran dan Iqro’ sehingga bisa membaca Al-Quran,” sambung Hasmaida.
Jadi tamatan dari SMPIT YLPI ini rata-rata sudah hafal juz 30. “Anak yang tamatan SMP Islam YLPI rata-rata sudah hafal juz 30, dan untuk tahfiznya akan dites setiap hari Jumat antar kelas,” kata Hasmaida.
Tidak hanya dituntut untuk bisa membaca Al-Quran, di SMP Islam YLIP ini juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan tidak ada pemungutan biaya sama sekali, kecuali pakaian silat atau pakaian lain sebagainya. Untuk kegiatan ekstrakurikuler itu seperti silat, drum band, pramuka, futsal dan rebana.Â
Tidak sampai disitu, SMP Islam YLPI ini juga menghasilkan bibit Da’i yang sering tampil saat di Bulan Ramadhan dengan ceramah-ceramah di masjid yang ada di Pekanbaru, kemudian semua siswa juga diwajibkan untuk menghafal Asma Ul Husna.
“Setiap siswa harus hafal Asma Ul Husna dan disini tidak hanya selain belajar umum tapi juga belajar agama seperti fiqih, Sejarah Budaya Islam, Akidah Akhlak, Hadist Dan Al-Quran Hadist. Di samping menggunakan kurikulum 13 disini juga menggunakan kurikulum Kemenag,” tutup Hasmaida. (cr1)